Puluhan ton bantuan berisi bahan-bahan pokok tiba di Gedung Arena Utama MTQ Aceh, Selasa (9/12/2025). Bantuan tersebut akan dikemas dalam ratusan paket yang dipersiapkan untuk disalurkan kepada warga yang terdampak di berbagai titik pengungsian. Kehadiran bantuan ini disambut langsung oleh Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi.
Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) segera melakukan proses pengemasan bantuan menjadi paket-paket sembako yang siap dibagikan kepada para penyintas. Pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari lanjutan respons tanggap darurat yang telah dilakukan sejak hari pertama bencana.
Kepala Bagian Mitigasi dan Diklat Bencana DMC Dompet Dhuafa, Achmad Lukman, bertemu dengan Bupati Pidie Jaya untuk membahas perkembangan penanganan bencana. Lukman menyampaikan bahwa sejak sehari setelah banjir bandang terjadi, tim DMC langsung bergerak cepat ke lapangan.
“Sejak hari pertama, tim kami sudah berada di lokasi untuk melakukan respons tanggap darurat. Kami melakukan evakuasi korban, menyalurkan bantuan pangan, menggelar layanan kesehatan, membuka dapur umum bersama warga, hingga layanan psychological first aid bagi anak-anak,” ujarnya.

Bupati Sibral Malasyi menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas langkah-langkah yang telah dilakukan Dompet Dhuafa dalam penanganan bencana di wilayahnya. Menurutnya, kehadiran lembaga kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa sangat membantu pemerintah daerah mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.
Data Rekapitulasi Sementara Dampak Banjir dan Longsor Tahun 2025 yang dirilis Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui Surat Pernyataan Bencana Nomor: 300.2/402.1 menggambarkan skala besar bencana yang melanda wilayah ini. Kerugian dan korban terus bertambah seiring proses pendataan di lapangan.
Hingga laporan ini dirilis, sementara tercatat:
- 31 orang meninggal dunia;
- 390 korban luka berat, didominasi oleh Kecamatan Meureudu (303 orang) dan Panteraja (51 orang)
1.437 korban luka ringan, dengan angka tertinggi di Meureudu (820 orang); - 18.144 jiwa mengungsi ke 72 titik pengungsian;
- 222 desa terdampak, terbesar di Kecamatan Bandar Dua (45 desa), Panteraja (30 desa), dan Meurah Dua (30 desa);
- 26.825 KK terdampak langsung oleh banjir bandang dan longsor.
Meureudu menjadi kecamatan dengan jumlah pengungsi terbanyak, yakni 8.564 jiwa, disusul Trienggadeng dan Panteraja. Data ini menunjukkan betapa luas dan berat dampak bencana yang dialami masyarakat Pidie Jaya.
Dengan puluhan ton bantuan yang telah tiba, Dompet Dhuafa terus berkomitmen memperkuat dukungan bagi para penyintas. Pendistribusian bantuan pangan, layanan kesehatan, pendampingan psikososial, dan pemulihan darurat lainnya akan terus dilakukan hingga kondisi berangsur pulih.

Dompet Dhuafa Hong Kong mengajak masyarakat di Hong Kong dan Macau untuk bersama-sama membantu warga terdampak banjir bandang di Aceh juga wilayah Sumatera Utara dan Sumatra Barat. Sahabat Kebbaikan dapat menghubungi nomor hotline WhatsApp DDHK di nomor 64642555.





