Puluhan Ribu Jiwa Mengungsi, Ribuan Rumah Rusak Akibat Gempa Bawean dan Banjir Demak-Kudus

Bencana banjir dan gempa melanda banyak daerah di Indonesia. Bencana tersebut terjadi di pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga wilayah timur Tanah Air.

Salah satu bencana yang menjadi sorotan adalah gempa Bawean. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 25 Maret pukul 06.00 WIB mencatat terdapat 4.679 rumah rusak, 33.533 jiwa mengungsi, dan delapan orang luka-luka akibat gempa di Bawean, Jawa Timur. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

“Jadi dari 33 ribu (pengungsi) ini yang perlu kita jelaskan dari 33 ribu jiwa yang mengungsi ini sebenarnya tidak merepresentasikan jumlah bangunan yang rusak,” kata Muhari dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/3/2024).

Muhari menjelaskan banyak masyarakat yang mengungsi bukan karena tempat tinggal mereka tak bisa lagi ditempati. Namun, banyak masyarakat yang mengungsi lantaran trauma terjadi gempa susulan. Ia menjelaskan gempa bermagnitudo 6,5 di Bawedan berdampak terhadap 21 kecamatan dan 7 kota.

Sejumlah daerah terkena dampak getaran gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang terjadi di Laut Jawa sekitar 114 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono merinci daerah yang terdampak getaran yakni Pulau Bawean dengan intensitas skala MMI V-VI. Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang terpelanting, dan terjadi kerusakan ringan.

Kemudian Blora, Madura, Gresik, Surabaya, dan Kabupaten Banjar dengan skala MMI III-IV. Getaran ini dirasakan oleh orang banyak dalam rumah pada siang hari.

Lalu Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan akan truk berlalu.

Selanjutnya Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala MMI II. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Selain itu, bencana yang cukup berdampak luar biasa bagi masyarakat adalah banjir Demak dan Kudus. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 24 Maret pukul 19.00 WIB mencatat ada 19.559 jiwa mengungsi imbas bencana banjir di Kabupaten Demak dan Kudus di Jawa Tengah.
Rinciannya, 13.027 jiwa di Demak dan 6.532 jiwa di Kudus. Mereka tersebar di 119 titik pengungsian. Selain itu, delapan orang di Kudus meninggal dunia akibat bencana ini.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkap terdapat 13 kecamatan di Demak dan 5 kecamatan di Kudus yang terdampak banjir. BNPB juga mencatat bencana ini berdampak pada 230 rumah ibadah, tiga pasar, 143 fasilitas pendidikan, 11.173 hektare sawah, 15 sarana kantor, 15 sarana kesehatan, dan 529 hektare tambak. [Sumber: CNN Indonesia]

Exit mobile version