ArtikelInfo DD

Pesantren Siap Terima Pekerja Migran Muallaf

DDHK.ORG — Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa siap menerima pekerja migran Indonesia muallaf dari Hong Kong dan Macau untuk mengikuti pembinaan sebelum pulang ke kampung halaman dan menemui keluarga yang mungkin masih non-Muslim. Hal itu ditegaskan oleh Ustadz Fajar Shofari Nugraha, Pimpinan/Mudir Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa Bintaro.

“Sangat bisa, insyaallah. Apalagi, kalau mereka laki-laki. Untuk sementara, kalau perempuan bisa kami tempatkan di cabang Pekanbaru (Riau), ujarnya.

Buat Pesantren Muallaf, tak masalah para muallaf yang datang bersyahadat di mana saja. “Kami terima mereka untuk dibina di Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa, asalkan bersedia dan komitmen mengikuti peraturan yang kami buat. Misalnya, tidak boleh merokok, harus mengikuti kajian secara terus menerus, dan harus shalat berjamaah,” ujarnya.

Berapa lama program pembinaan intensif yang harus diikuti oleh para muallaf di Pesantren? “Sejatinya, 3-6 bulan. Tapi ketika mereka sudah bisa shalat, sudah bisa membaca Al-Qur’an meskipun masih terbata-bata, sudah hafal surat pendek dan surat Al-Fatihah, itu kami anggap mereka sudah boleh keluar dari Pesantren Muallaf,” kata Ustadz Fajar.

“Tapi kalau mereka masih ingin terus belajar, kami terbuka. Tapi tidak lagi bisa mukim. Soalnya fasilitas mukim kami terbatas,” ujarnya.

Dompet Dhuafa memiliki 5 pesantren yang dikhususkan untuk membina para muallaf. Pesantren-pesantren Muallaf itu ada di Bintaro, Banten; Cianjur, Jawa Barat; Pekanbaru, Riau; Manado, Sulawesi Utara; dan Alor, Nusa Tenggara Timur. Semua muallaf binaan dapat mengikuti program pembinaan di Pesantren secara gratis.

“Pesantren Muallaf yang di Bintaro ini adalah pusatnya. Yang 4 lagi, cabang. Saat ini, untuk yang perempuan kami tempatkan di cabang Pekanbaru,” kata Ustadz Fajar.

Ustadz Husnul Muttaqin, Pembina Muallaf di Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa Bintaro, menjelaskan, Pesantren memfokuskan pengajaran di Pesantren kepada tiga hal penting terkait dasar-dasar beragama Islam. Yaitu, ibadah shalat, membaca Al-Qur’an, serta penguatan akidah dan tauhid. [DDHK.ORG]

Baca juga:

×