ArtikelHikmah

Orang Sombong: Bahagia Dilaknat Allah

Oleh: Ustadz Talqis Nurdianto, Lc., MA. [Kandidat Gelar PhD Universiti Sains Islam Malaysia]

MENDENGAR kata dilaknat Allah SWT, membuat kita berfikir kembali, apa amalan yang kita lakukan sehingga Allah melaknat kita, sedangkan Allah adalah sebaik Dzat yang menutupi aib kita di dunia dan akhirat? Salah satu perilaku yang dilaknat Allah adalah sombong.

Benar, sombong adalah perilaku manusia yang tidak disukai Allah (QS. An-Nahl: 23). Baik sombong kepada Allah, sebagaimana sombongnya Iblis terhadapt perintah Allah untuk bersujud (memberi hormat) kepada Adam ‘alahis-salam (QS. Al-Baqarah: 34). Inilah kesombongan pertama kali terjadi.

Misi diutusnya Nabi Muhammad saw adalah menyempurnakan akhlak umatnya, sebagaimana sabdanya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad). Maka Rasulullah memberi contoh bagaimana berakhlak yang mulia, sehingga harus diteladani (QS. Al-Ahzab: 21)


Sombong termasuk akhlak tercela. Maka Muslim yang baik tidak akan mencoba menjadi makhluk yang dilaknat Dzat yang Maha Indah. Sekali seorang Muslim terjatuh pada kesombongan ini, maka ia akan bertobat dengan segera.

Rasulullah SAW bersabda: “Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari dan Muslim). Penduduk neraka adalah mereka yang dilaknat Allah.

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim).

Mari kita evaluasi diri kita masing-masing, adakah sifat sombong dari diri kita: sombong dengan harta, penampilan, keturunan, pengikut, dan lainnya. Semua apa yang disombongkan hanya bersifat sementara dan titipan Allah. Bahkan Allah bisa kapan saja mencabutnya dari kita, sehingga jatuh miskin, kesehatan terpuruk, ditinggal pengikut.
Allah SWT membuka pintu tobat kepada siapa saja dari kita yang berbuat dosa dan tidak kembali melakukannya (QS. Ali Imran: 135). Maka Allah akan menerima tobat dan melepaskan pelakunya dari jerat laknat. Semoga Allah menerima tobat dari kesombongan kita. Allahu A’lam Bish-Showab.

Semoga Bermanfaat!

Baca juga:

×