ArtikelBeritaDunia IslamKonsultasi

Menjadi Manusia Bertakwa Saat Bekerja di Luar Negeri

DDHK.ORG – Bertakwa merupakan label yang sangat didambakan bagi umat muslim karena kepatuhannya terhadap Allah SWT. Namun bagaimanakah caranya jika posisi sedang bekerja di luar negeri? Simak jawabannya di rubrik konsultasi berikut ini.

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Maaf mau nanya. Bagaimana kita menjadi manusia yang bertakwa dengan posisi kerja di sini (luar negeri)?

Terimakasih Ustadz.

Salam, Fulanah

 

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bismillah…

Takwa secara bahasa adalah takut. Sedangkan takwa menurut istilah syariat adalah menjalankan perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Takwa juga bisa diartikan dengan menjalankan perintah Allah yang wajib, memperbanyak amalan sunnah, tidak berlebihan dalam perkara yang mubah, serta menjauhi masalah yang makruh, terlebih yang haram.

Takwa juga mempunyai arti takut kepada Allah Yang Maha Mulia, menjalankan apa yang diturunkan (Qur’an & Sunnah), mempersiapkan diri untuk perjalanan (setelah mati), ridha dengan yang sedikit serta qana’ah (menerima atas pemberian Allah).

Lalu bagaimana cara kita menjadi manusia yang bertakwa, terlebih kita hidup di tempat atau sebuah negara yang bukan muslim, yang tentunya banyak sekali tantangan di dalamnya agar kita bisa bertakwa & menjadi manusia istiqomah?

Syekh Ali Jum’ah, seorang Mufti Mesir berkata:

إن التقوى حالة قلبية ومنزلة إيمانية رفيعة ومرتقى عال لا يناله المسلم إلا بالمجاهدة والمصابرة

“Sesungguhnya takwa adalah keadaan hati & kedudukan iman yang tinggi, dimana ia tidak bisa diperoleh kecuali dengan kesungguhan & memperkuat kesabaran.”

Maka dari itu, bagi saudariku yang masih bekerja di Hong Kong atau di tempat lainnya, carilah takwa itu dengan berusaha mencari majelis-majelis taklim yang di dalamnya diajarkan ilmu agama yang bisa memperkuat iman serta jangan bosan.

Ingat, iman kita itu bisa kuat & bisa juga lemah. Karenanya Abu Amru Ad-Dani rahimahuLlah berkata:

الإيمانُ يزيدُ بالطَّاعةِ، ويَنقُصُ بالمعصيةِ، ويَقْوى بالعِلمِ، ويَضعُفُ بالجَهلِ، ويَخرُجُ بالكُفرِ

“Iman itu bertambah karena ketaatan, berkurang karena kemaksiatan, kuat dengan ilmu, lemah karena bodoh (tidak mau belajar agama), & keluar karena kufur.”

Maka dari itu saudariku yang dirahmati Allah, tetaplah istiqomah dalam taat & menjauhi maksiat, jangan lupa juga selalu menuntut ilmu & bergaul dengan orang-orang yang baik & istiqomah ya…

Semoga Allah berikan kita taufik, amin.

Semoga bermanfaat.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dijawab oleh Ustadz Very Setiawan.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]

Baca juga:

×