Mau Pulang Cuti di Masa Wabah Covid-19 dan Kembali ke Hong Kong, Ini Prosedurnya

DDHK.ORG — Ternyata, pulang cuti ke Indonesia dan kembali bekerja di Hong Kong saat wabah Covid-19 tidak serumit yang dibayangkan. Setidaknya, itu yang disampaikan Any Agustin, seorang pekerja migran Indonesia yang sempat pulang cuti ke Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, pada 18 Oktober 2020 dan kembali ke Negeri Beton pada 2 November lalu.

“Ini sedikit info waktu aku cuti ya gaes. Buat teman-teman yang mau cuti, tidak usah merasa takut atau kuatir. Selama kita mengikuti prosedur dari pemerintah, insyaallah aman. Selamat sampai tujuan dan kembali ke Hong Kong dengan selamat pula,” ujarnya.

Sebelum terbang untuk cuti ke Indonesia, Any melakukan tes swab di klinik Dr Soong Roong Sheng LMSSA (London) yang beralamat di 904 Fortune Centre, 48 Yun Ping Road, Causeway Bay. Klinik ini buka pada hari Senin-Jumat, jam 9.30-13.30 dan 15.00-19.00. Sedangkan pada hari Sabtu, Ahad, dan public holiday libur.

“Aku tes swab di sini, bayar HK$950. Majikan yang bayar,” kata Any.

Sebelum terbang ke Hong Kong, Any juga melakukan tes swab terlebih dulu di rumah sakit rujukan di Indonesia. Dia merogoh kocek sebesar Rp850 ribu untuk tes.

Setiba di Hong Kong, Any menjalani karantina selama 14 hari di salah satu hotel rujukan Pemerintah. Yaitu, Ramada Hong Kong Grand, yang beralamat di 23 Austin Avenue, TST. Kamar hotel ini harus sudah dipesan sebelum terbang ke Hong Kong dan bukti pemesanannya akan diminta oleh petugas bandara.

“Bayarnya tidak sampai HK$6,000 untuk 14 hari. Ini juga majikan yang bayar,” ujarnya.

Namun, Any menyampaikan, harga tiket pesawat memang lumayan mahal. Dia sendiri, membeli tiket pesawat Garuda Airlines untuk penerbangan pulang-pergi Hong Kong-Semarang seharga HK$6,200.

Prosedur Pulang Cuti

Any pun menyampaikan langkah-langkah dan prosedur yang harus dilalui untuk pulang cuti. Pertama, pesan tiket. Kedua, melakukan tes PCR atau tes swab di rumah sakit atau laboratorium yang telah ditunjuk oleh Pemerintah Hong Kong, tiga hari sebelum terbang.

“Selama kita punya hasil test PCR atau tes swab, di bandara Hong Kong tidak akan dipersulit,” kata Any.

Setiba di Indonesia, para penumpang yang baru turun dari pesawat terbang akan dibagi dalam dua kelompok. Yaitu, kelompok yang sudah mempunyai hasil tes PCR dan kelompok yang belum punya hasil tes.

Yang sudah punya, bisa langsung melanjutkan perjalanan. Bagi yang belum punya, harus menjalani tes swab terlebih dulu. “Kemungkinan, bisa 3-4 hari di karantina sampai hasil tes swab keluar,” ujarnya.

“Jangan lupa download aplikasi eHAC, lalu diisi sesuai tujuan atau alamat tinggal kalian,” kata Any.

Prosedur Kembali ke Hong Kong

Dia juga menyampaikan adanya persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa kembali ke Hong Kong. “Buat yang mau balik ke Hong Kong, juga harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan,” ujarnya.

Pertama, 1-3 hari sebelum terbang harus menjalani tes PCR atau tes swab di rumah sakit yang telah ditunjuk Pemerintah Indonesia. Kedua, membawa tiga lembar dokumen hasil tes swab, foto kopi pemesanan kamar hotel Hong Kong untuk 14 hari karantina, tiket pesawat, dan paspor ke bandara. Ketiga, mengisi aplikasi eHAC.

Setiba di Hong Kong, harus menjalani empat prosedur lainnya. Pertama, download aplikasi HKSAR Department of Health, mengisi, dan screenshot barkodnya. Kedua, download aplikasi stay home save. Ketiga, mengenakan gelang yang memuat barkod. Keempat, menjalani tes swab.

“Kita akan dites dua kali. Pertama, pengambilan dahak. Kedua, kumur-kumur. Masing-masing dimasukkan di botol yang sudah disediakan,” tutur Any.

Selesai menjalani itu semua, setiap penumpang yang baru datang akan dikumpulkan di ruang tunggu. “Di sana kita akan dikasih roti dan air mineral. Buat yang tidak bisa nahan lapar, ada baiknya bawa bekal. Karena kita menunggu hasil lama banget, 8-9 jam. Begitu hasil dibagikan, kita diantar pakai bus menuju loket Imigrasi Hong Kong. Setelah selesai di imigrasi, kita mengambil bagasi.

Begitu bagasi ketemu, kita langsung menuju hotel yang kita booking,” ujarnya.

“Buat teman-teman yang hanya booking hotel saja, saya sarankan bawa bekal makanan, kopi, teh, dan lain-lain, buat persediaan kita selama dikarantina,” tuturnya.

Selama di hotel, setiap beberapa jam penghuni kamar hotel diharuskan scan. Sebagai tandanya, Ponsel akan berdering. Tiga hari jelang selesainya masa karantina, petugas akan mengirimkan hasil tes swab. [Iffah/DDHK News]

Exit mobile version