DoaDunia IslamInfo DD

Masyarakat Rusia: Hinaan terhadap Islam Tak Bisa Ditoleransi

DDHK News, Rusia — Warga Rusia secara umum tidak mendukung penerbitan kartun Charlie Hebdo Prancis yang menghina Nabi Muhammad. Berdasarkan jajak pendapat, mereka umumnya menilai, hinaan terhadap Islam tidak bisa ditoleransi.

Leonid Sedov, seorang sosiolog yang dulu bekerja di lembaga survei dan riset independen Levada Center, menjelaskan, sebagian besar masyarakat Rusia cenderung merespons keras bila ada ajaran agama atau stereotipe yang fundamental secara ideologis diusik.

Seperti diberitakan situs RBTH Indonesia, berdasarkan hasil survei lembaga Pusat Penelitian Pendapat Masyarakat Seluruh Rusia (VTsIOM), 74 persen responden mengaku mengetahui aksi penembakan kantor pusat majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang pada 7 Januari lalu.

Dari jumlah tersebut, 30 persen di antaranya menilai penyebab utama dari peristiwa tersebut adalah tindakan penghinaan para wartawan Perancis terhadap nilai-nilai religi umat Islam.

Para pendukung partai Edinnaya Rossiya dan KPRF memberikan penilaian yang sama. Sebanyak 25 persen responden menyatakan, aksi terorisme tersebut terjadi akibat kebijakan dari pemerintah Prancis yang membiarkan media menghina nilai-nilai agama Islam.

Di Chechnya, salah satu republik di wilayah Kaukasus Utara Rusia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, ratusan ribu warga melakukan aksi protes terhadap Charlie Hebdo di ibukota Chechnya, Grozny, Senin (19/1). Pemerintah setempat memperkirakan sekitar lima ratus ribu orang atau sepertiga penduduk Chechnya bepartisipasi dalam unjuk rasa yang diberi tajuk “Cinta untuk Nabi Muhammad” tersebut.

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menulis dalam akun Instagramnya, “Kami menghormati semua agama. Tapi, kami tak akan akan membiarkan seorang pun menghina Nabi Muhammad. Orang yang mencoba melakukan hal itu adalah musuh kita!”. Kadyrov juga menulis bahwa ia tak membedakan Wahabi, ekstremis, dan “orang-orang yang mereproduksi kartun Nabi” . (indonesia.rbth.com).*

Baca juga:

×