DDHK.ORG — Sebanyak 174 orang meninggal dunia, menjadi korban bencana banjir bandang yang melanda Nusa Tenggara Timur (NT). Jumlah itu meningkat dari 138 orang yang sebelumnya diberitakan DDHK News.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Konferensi Pers daring, Sabtu (10/4/2021), seperti dikutip CNN Indonesia. “Update terakhir korban banjir NTT 174 orang meninggal, dan 48 orang hilang,” ujarnya.
Doni menegaskan, BNPB akan terus mencari orang-orang yang hilang ini semaksimal mungkin. Ia menjelaskan, pencarian baru akan dihentikan setelah mendapat persetujuan dari keluarga korban yang dinyatakan hilang.
Korban meninggal dunia dan orang hilang akibat banjir bandang NTT tersebar dari beberapa kota dan kabupaten. Di Kota Kupang tercatat 6 orang meninggal, di Flores Timur 71 meninggal dan 5 hilang, di Malaka 6 meninggal, di Lembata 46 meninggal dan 22 hilang, di Ende 1 meninggal, di Sabu Raijua 3 meninggal dan 5 hilang, di Alor 28 meninggal dan 13 hilang, di Kabupaten Kupang 12 meninggal dan 3 hilang, serta di Sikka 1 meninggal.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor menimpa NTT pada 4 April lalu. Bencana ini menimbulkan kerusakan parah, hingga listrik padam, jaringan komunikasi terganggu, dan sejumlah infrastruktur rusak.
[darsitek number=3 tag=”indonesia”]
Respons Tim DMC Dompet Dhuafa
Di beberapa lokasi terdampak bencana banjir NTT, Tim Dompet Dhuafa terus melakukan berbagai aksi untuk membantu para korban. Mulai dari pendataan fasilitas umum yang terdampak, melakukan aksi sebish-bersih, menyalurkan logistik, hingga penyediaan dapur umum dan nasi bungkus harian.
Tim Dompet Dhuafa juga mendistribusikan masker, memberikan layanan Kesehatan dan pengobatan gratis, serta menyiapkan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) sumur bor. Dompet Dhuafa juga mendirikan 2 posko utama di NTT. Yakni, Posko Disaster Management Center (DMC) di RT.11/RW.04, Waiwerang Kota, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur dan Posko LKC di Desa Pukdale, Dusun 4, RT .15/RW.007, Kabupaten Kupang.
Berdasarkan laporan harian Tim DMC Dompet Dhuafa, para pengungso korban banjir NTT saat ini sangat membutuhkan pasokan sembako atau bahan makanan, perlengkapan bayi, layanan medis dan Kesehatan, serta hygiene kit. [DDHKNews]