ArtikelHikmah

Kompilasi Al-Qur’an di Era Pasca Nabi

DDHK.ORG — Oleh: Ustadz Khumaini Rosyadi, S.Q., M.Pd.I.

Disampaikan di kelas Madrasah Perantau Online DDHK, Ahad, 31 Januari 2021.

Ada lima fase periode kompilasi Al-Qur’an. Yaitu:

  1. Periode verbal dan imla, dari Nabi SAW kepada para sahabat.
  2. Periode kodifikasi, di zaman kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Shiddiq hingga Khalifah Utsman bin Affan.
  3. Periode penyempurnaan harakat, di era Khalifah Abdul Malik bin Marwan, dari dinasti Umayyah, pada tahun 65 H.
  4. Periode publishing, di era Bundukia, pada tahun 1530 M.
  5. Periode standarisasi mushaf qiraat riwayat Hafs dari ‘Ashim, pada tahun 1923 M.

Kompilasi Al-Qur’an sendiri dilakukan dengan lima metode. Yakni:

  1. Tauqifi, intruksi langsung dari Allah Ta’ala, disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi SAW.
  2. Penulisan wahyu, oleh para sahabat di berbagai media, seperti pelepah kurma, tulang unta, dan bebatuan.
  3. Penyampaian kepada umat.
  4. Mutawatir.
  5. Dihafalkan.

Panitia kompilasi Al-Qur’an mencakup Khulafaurrasyidin (empat khalifah), Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, Khalid bin Walid, dan Tsabit bin Qays. Kompilasi dilakukan lewat dua cara, tulisan dan hafalan.

Wahyu yang disampaikan Nabi SAW banyak ditulis oleh Khulafaurrosyidin, Muawiyah bin Abi Sufyan dan Zaid bin Tsabit, Amr bin ‘Ash dan Sa’id bin ‘Ash, serta Zubair bin Awwam dan Ubay bin Ka’ab.

Zaid bin Tsabit merupakan salah satu yang menonjol. Beberapa alasan Zaid bin Tsabit terpilih menjadi penulis mushaf Al-Qur’an:

  1. Muda dan rasional
  2. Berakhlak baik
  3. Cerdas
  4. Berpengalaman

Ada beberapa sahabat Nabi yang dikenal sebagai pembaca Al-Qur’an terbaik. Yakni, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Mas’ud, Abu Musa al-Asy’ari, Abu Darda, dan Ubay bin Ka’ab.

Para sahabat yang ahli membaca Al-Qur’an itu diutus ke berbagai daerah. Diantaranya, Abdullah bin Mas’ud ke Kufah, Abu Musa al-Asy’ari ke basrah, Miqdad bin al-Aswad ke Damaskus, dan Ubay bin Ka’ab ke Syam (Suria). Mereka mengajarkan bacaan Al-Qur’an dengan berbagai varian dialeknya. Sedangkan yang biasa kita baca adalah bacaan riwayat Hafs.

Latar Belakang Inisiasi Kompilasi Al-Qur’an

Pasca wafatnya Rasulullah SAW, pada tahun 11 H, bertepatan dengan tahun 632 M, terjadi tiga problem di kalangan umat Muslim. Yaitu:

  1. Pemurtadan, mereka kembali ke agama semula pra Islam.
  2. Pembangkang yang tidak mau membayar zakat.
  3. Munculnnya nabi-nabi palsu.

Menyikapi itu, Khalifah Abu Bakar Shiddiq mengeluarkan Dekrit Khalifah untuk memerangi mereka. Salah satunya, ditandai dengan peristiwa Perang Tabuk, pada tahun 12 H.

Pada perang itu, banyak sahabat penghafal Al-Qur’an yang wafat syahid fi sabilillah. Sejak itulah muncul ide untuk mengumpulkan Al-Qur’an.

Kompilasi Al-Qur’an terjadi, karena tiga faktor. Yaitu:

  1. Ada inisiasi dari sahabat Umar bin Khattab;
  2. Adanya varian dialek bacaan yang berbeda-beda; dan
  3. Adanya penulisan wahyu yang tersebar di berbagai media.

Sejak dikumpulkan, inventarisasi mushaf Al-Qur’an dilakukan oleh Abu Bakar Shiddiq, dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, dilanjutkan oleh Hafshah bin Umar, dan dilanjutkan oleh Utsman bin Affan.

Setelah mushaf Utsman jadi, belum berharakat dan belum ada titik dan komanya. Kemudian, salinan mushaf ini didistribusikan ke wilayah-wilayah yang menjadi pusat peradaban islam kala itu. yaitu, Kufah, Basrah, Madinah, Mekah, Mesir, Suriah, Bahrain, Yaman, dan al-Jazirah, untuk diajarkan kepada umat Muslim.

Karena ada beragam dialek, kemudian ada program penyeragaman mushaf. Yaitu:

  1. Mushaf Madinah, diajarkan oleh Zaid bin Tsabit.
  2. Mushaf Makkah, diajarkan oleh Abdullah bin Al-Sa’id
  3. Mushaf Suria, diajarkan oleh al-Mughirah bin Syihab.
  4. Mushaf Kufah, diajarkan oleh Abu Abdurrahman al-Silmi.
  5. Mushaf Basrah, diajarkan oleh Amir bin Abdul Qais.

Setelah disusun dan disebarkan ke berbagai wilayah, Al-Qur’an diklasifikasikan untuk mengkhatamkannya menjadi:

  1. 2 hari khatam, masing-masing 15 juz.
  2. 3 hari khatam, masing-masing 10 juz.
  3. 7 hari khatam.
  4. 15 hari khatam.
  5. 30 hari khatam. [DDHK News]

Baca juga:

×