ArtikelHikmah

Kenali Ciri Kesombongan Dalam Diri Kita

Oleh: Ustadz Talqis Nurdianto, Lc., MA. [Kandidat Gelar PhD Universiti Sains Islam Malaysia]

SEBAGAI umat Nabi Muhammad kita harus merasa malu apabila masih memelihara akhlak tercela, yaitu sombong. Beliau mengajarkan akhlak terpuji dalam suka maupun duka, dalam lapang maupun sempit, sehat maupun sakit, atau kaya maupun miskin. Hati-hati, kondisi-kondisi itu bisa menjadi ladang setan menggoda kita.

Orang bisa sombong kepada sesama manusia. Bahkan, bisa sombong kepada Allah, sebagaimana Iblis sombong kepada Allah di hadapan Adam ‘alaihis salam. Ilmu agama yang dimiliki, ibadah yang dilakukan, kegagahan badan, atau kecantikan fisik sehingga dipamerkan, ini bisa menjadi sebab orang sombong.

Larangan sombong sesama manusia dibenci Allah, sebagaimana firman-Nya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

Seperti tidak mau berbaur dalam acara dengan sesama muslimah karena status pekerjaan yang berbeda, harga busana yang dipakai berbeda, merendahkan orang lain, dan memposisikan dirinya lebih baik dari lainnya, itu merupakan bentuk kesombongan. “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim).

Yakni, menolak kebenaran (al-haq) yang bersumber dari al-Quran dan Hadits, menolak kebenaran yang disampaikan Rasulullah SAW. Maka seharusnya, ambillah kebenaran, meskipun disampaikan oleh anak kita yang masih kecil. Meremehkan orang lain termasuk godaan yang sering merasuki diri kita, padahal kita tidak tahu yang sebenarnya. Allah mengingatkan untuk tidak meremehkan orang atau kelompok lain (QS. Al-Hujurat: 11).

Sombong kepada Khaliq, Allah SWT, meyakini dirinya lebih bisa menjaga diri sendiri daripada Allah, atau meminta bantuan kepada benda dalam bentuk jimat atau lainnya, maka tepatlah orang ini dilaknat Allah dunia akhiratnya. Allah biarkan mereka menikmati kesombongannya, kecuali bertobat sebelum akhir hayatnya.

Sombong terhadap firman Allah dalam al-Quran juga tidak lantas dibiarkan Allah begitu saja, melainkan Allah turunkan peringatan di dunia: Allah jadikan kehidupannya sempit, meskipun ia tetep tersenyum untuk menutupinya di depan manusia. Apabila tetap tidak bertobat, masih berpaling dari ayat-ayat Allah karena kesombongannya, maka Allah bangkitkan dalam keadaan buta (QS. Thaha: 124)

Mari kita sudahi sifat sombong dalam diri kita dan bantulah saudara lain agar bertobat dari kesombongannya. Allahu a’lam bish-showab.

Semoga bermanfaat!

Sumber foto: Islampos

Baca juga:

×