Keluarga tiap korban meninggal dunia dalam musibah kebakaran Wang Fuk Estate di Tai Po akan mendapatkan santunan uang belasungkawa. Pemerintah Hong Kong mengatakan uang belasungkawa tersebut juga berlaku bagi keluarga pekerja rumah tangga (PRT) dan pekerja asing di lokasi yang meninggal dunia akibat kebakaran tersebut.
“Uang belasungkawa sebesar HK$200,000 (Rp427.200.000, dengan kurs HK$1 = Rp2.136) diberikan kepada keluarga masing-masing korban meninggal dunia dalam kebakaran yang sejauh ini telah merenggut 146 nyawa,” tulis RTHK.
Ini termasuk seorang warga negara Filipina dan 9 PRT asal Indonesia (pekerja migran Indonesia, PMI), berdasarkan data dari konsulat jenderal kedua negara di Hong Kong pada hari Ahad, 30 November 2025 lalu.
Seperti diketahui, pada hari Ahad lalu, KJRI Hong Kong kembali menyampaikan duka cita yang mendalam atas kebakaran di Wang Fuk court, Tai Po, pada Rabu (26/11/2025). “KJRI Hong Kong bekerja sama dengan otoritas setempat terus melakukan identifikasi dan verifikasi keberadaan dan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak oleh kejadian tersebut,” tulis KJRI di halaman Facebook resminya.

Berdasarkan informasi yang sudah terverifikasi, hingga Ahad (30/11/2025) jam 17.00 HKT, terdapat 140 warga Indonesia yang terdampak kebakaran di Tai Po. Dari jumlah itu, 9 meninggal dunia, 1 dirawat, 88 terkonfirmasi selamat, dan 42 lainnya belum ditemukan. “Informasi terkait WNI terdampak kebakaran di Tai Po diterbitkan dengan mengikuti peraturan di Hong Kong maupun Indonesia terkait pelindungan data pribadi dan dengan mengikuti proses verifikasi menyeluruh dengan melibatkan pihak-pihak terkait untuk memastikan keabsahan data,” tutur KJRI Hong Kong.
KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, agen ketenagakerjaan, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk mencari warga Indonesia yang belum ditemukan, serta memastikan pemenuhan hak-hak WNI/PMI yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku. KJRI Hong Kong juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban meninggal untuk memfasilitasi proses repatriasi jenazah atau proses lainnya sesuai amanat keluarga inti.
“KJRI Hong Kong berkomitmen penuh untuk mendukung berbagai langkah otoritas setempat dalam tindak lanjut penanganan insiden kebakaran tersebut, sesuai protokol keselamatan dan ketentuan setempat yang berlaku,” ujar KJRI Hong Kong.
Terkait musibah kebakaran Tai Po, General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Ustadz Fajar Shofari Nugraha, pada hari Sabtu, 29 November 2025, memimpin langsung pengiriman bantuan berupa makanan, snack, dan obat-obatan halal ke lokasi musibah kebakaran di komplek apartemen Kwong Fuk Estate, Tai Po. “Secara mendalam, DDHK turut berduka cita mendalam atas kejadian kebakaran di tai Po, terkhusus untuk saudara-saudara kita yang wafat dalam ibsiden tersebut,” ujar Ustad Fajar.

Di lokasi, Tim DDHK juga memberikan konseling dan mendoakan salah satu PMI penyintas yang selamat dari musibah kebakaran tersebut. Tim DDHK juga mengunjungi 2 shelter yang menampung para penyintas kebakaran yang ditempatkan di Tung Cheong Street Community Hall dan Tai Po Community Hall untuk menelusuri adakah warga Indonesia yang menempati 2 shelter tersebut dan membutuhkan bantuan.
Dipimpin oleh Dai Ambassador DDHK, Ustadz H. Ahmad Fathoni, Tim DDHK juga memanjakan doa untuk para korban meninggal dunia di lokasi musibah kebakaran Tai Po.





