DDHK.ORG — Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa asap dan debu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, berisiko memunculkan beragam penyakit. Diantaranya, infeksi saluran pernapasan atas, infeksi saluran pernafasan bawah, seperti pneumonia dan bronkhitis, alergi, radang pada mata dan kulit, serta gangguan saluran pencernaan.
Dia juga berpendapat, awan panas berpotensi terinhalasi ke dalam paru yang disebut trauma inhalasi. “Mungkin perlu tindakan bronkoskopi. Selain itu juga dapat terjadi berbagai cedera seperti patah tulang, luka, dan sebagainya,” kata Tjandra, seperti dilansir Antara, Ahad (5/12/2021).
Agar tidak terkena penyakit penyakit akibat asap dan debu vulkanik, Pria yang pernah menjabat sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu menyarankan beberapa langkah pencegahan.
Pertama, menghindari keluar rumah atau lokasi pengungsian bila tidak sangat diperlukan. Khususnya, bagi mereka yang tinggal di wilayah terdampak asap dan debu vulkanik. Bila terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti masker.
Kedua, tutuplah sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air yang terbuka agar tidak terkena debu. Cuci bersih semua makanan, buah, dan sayur.
Ketiga, segera mencari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak napas, serta iritasi pada mata dan kulit. “Bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronik, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi,” ujar Tjandra.
Keempat, pastikan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di rumah maupun di tempat pengungsian. [Sumber: znews.id] [DDHKNews]