DDHK.ORG — Sang Pembelajar ini lahir tanggal 8 Maret 1986. Fauzan Akbar Daulay, begitu nama lengkapnya, berasal dari salah satu kota metropolitan di Indonesia, yaitu Medan, Sumatera Utara.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama, Fauzan remaja langsung menjejakkan kaki di tanah gudangnya para ulama di pulau Jawa. Di Al Fath, Magetan, Jawa Timur, selama kurang lebih delapan tahun ia belajar ilmu bahasa Arab Kutub Sittah (6 kitab referensi utama dalam hadits).
Fauzan kemudian melanjutkan pendidikan sarjana strata satu di Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera, Medan. Sekaligus, melanjutkan hafalan Al Quran di Islamic Center di kota tersebut. Juga, bertalaqqi kepada para ulama besar di kota Medan.
Untuk pembelajaran ilmu hadits, Fauzan mendapatkan ijazah sanad hadits Musalsal dari Syaikh Zakariyya Thalib Al Makki (Mekah), Syaikh Dr. Mahmud Said Mamduh (Mesir), Syaikh Yasir As Syuhairy (Yaman), Syaikh Nizham Ya’qubi Al Abbasi (Bahrain), dan Syaikh Dr. Abdul Hakim Al Anis (UEA).
Tahun 2013 ia diminta sebagai profesional di sebuah pesantren internasional di Penang Island, Malaysia, bersama para ulama yang berasal dari Maroko, Tunisia, Aljazair, India, dan Srilangka. Sekaligus, belajar pada Syaikh Nuruddin Al Banjary di Negeri Jiran. Ia juga sempat belajar kepada para ulama di India pada tahun 2016.
Untuk kegiatan dakwah di Tanah Air, ia sudah berkeliling pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Lombok, dan Bali. Sementara dakwah ke luar negeri, Ustadz Fauzan pernah berbagi ilmu agama di Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Pada tahun 2019, Ustadz Fauzan ditugaskan sebagai Dai Ambassador Cordofa (Corp Dai Dompet Dhuafa) ke Timor Leste. Pada tahun yang sama, beliau juga ditunjuk sebagai pembina dan panelis di DPF TV.
Per November 2021, Ustadz Fauzan Akbar Daulay didatangkan oleh Dompet Dhuafa Hong Kong ke Negeri Beton dalam program Dai Ambassador. Usai menjalani karantina 14 hari setiba di Hong Kong, beliau akan tinggal selama setahun untuk memberikan tausiyah dan konsultasi agama kepada warga Indonesia, terutama para pekerja migran. [DDHKNews]