Info DD

Dompet Dhuafa Gelar Aksi Layanan Kesehatan bagi Anak-Anak Korban Perang Suriah

layan sehat dd suriahDDHK News, Turki — Tim Kemanusiaan Indonesia Aid Dompet Dhuafa (DD) menggelar aksi layanan kesehatan bagi anak-anak yatim dan yatim piatu korban perang Suriah. Pelayanan cek kesehatan dan bantuan obat-obatan dilakukan di panti asuhan Kahateny Syrian Orphan Children Aid Association di Kota Reyhanli, dekat perbatasan Turki-Suriah, Jumat (28/3). Saat aksi layanan kesehatan berlangsung, Farhan Rusdi, dokter dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa menuturkan, sebagian dari 30-an anak di panti asuhan tersebut mengalami berbagai macam keluhan, di antaranya infeksi saluran pencernaan, gatal-gatal, demam, sakit kepala, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Obat-obatan yang sudah disiapkan juga turut dibagikan dan diberikan catatan untuk pemakaiannya kepada para pengasuh yang ada di panti asuhan tersebut. Obat-obatan yang diberikanpun juga beragam, mulai dari obat diare, demam, batuk, flu, mata, gatal-gatal, dan multivitamin. Suasan keceriaan nampak saat aksil layanan kesehatan  berlangsung. Terlihat, seorang bocah laki-laki, Abdurrahman, juga gadis kecil, Aya, tersenyum bahagia saat Farhan melakukan pemeriksaan terhadap keduanya. Pemeriksaan ini menjadi salah satu “hiburan” yang menarik buat anak-anak korban perang ini. Setelah pemeriksaan, masing-masing anak mendapatkan bingkisan yang sudah disiapkan berupa alat tulis berwarna, buku gambar, makanan ringan, dan susu. Menurut pemilik  panti asuhan, Abdelkader, pria setengah baya dengan berjenggot tebal dan panjang ini  menceritakan bahwa ia tidak hanya mengelola panti asuhan ini semata. Selain di perbatasan, ia juga mengelola beberapa panti yang ada di dalam Suriah dan di Gaza Palestina. “Saya memulai mengelola panti asuhan ketika sahabat baik saya syahid di Gaza dan saya yang kemudian ikut mengurusi anak-anaknya, hal ini terus berlanjut sampai sekarang,” ujarnya. Ketika ditanya jumlah anak-anak yang saat ini sedang ditanganinya, ia menjawab sampai saat ini sudah ada 6.000 anak baik yang di dalam maupun di luar Suriah. Menurutnya, di dalam Suriah sendiri ada sekitar 150.000 anak-anak yang perlu dibantu karena kehilangan orangtuanya. “Anak-anak tidak hanya kesulitan mendapatkan kebutuhan hidupnya sehari-hari, tapi juga tidak jelas masa depannya karena tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” terangnya. “Mereka membutuhkan makanan, dan yang lebih penting lagi adalah pendidikan. Masih banyak lagi di tempat lain yang seperti ini. Jangankan di luar kamp pengungsi, di dalam kamp pengungsi pemerintahpun pendidikan untuk anak-anak ini masih sangat kurang,” tambah Khalil. Tim kemanusiaan Indonesia Aid Dompet Dhuafa pun memberikan bantuan dalam bentuk dana melalui Khalil untuk dapat dibelikan makanan dan obat-obatan bagi para pengungsi di luar kamp pengungsian ini. “Terimakasih Dompet Dhuafa, terimakasih masyarakat Indonesia yang sudah peduli dengan masyarakat Suriah. Bila perang ini sudah usai, saya ingin mengundang kalian dari Indonesia untuk mampir ke tempat kami di Suriah,” lanjutnya sambil menjabat dan memeluk erat tim. Berdasarkan data dari UNHCR per 13 Februari 2014 yang lalu tercatat dari sekitar 700.000 orang Suriah yang ada di Turki sebanyak 217.754 pengungsi yang berada di kamp pengungsian dan sebanyak 384.985 yang terdaftar di luar kamp pengungsian, sisanya adalah para pengungsi yang belum terdaftar. (dompetdhuafa.org).*

Baca juga:

×