ArtikelHikmah

Bakti kepada Orang Tua

Oleh Ustadzah Nur Hamidah, Lc., M.Ag.

Disampaikan pada Kajian Online Halaqoh Selasa Ekspatriat Perempuan, 2 Maret 2021

Jasa ayah dan ibu

Kedua orang tua adalah manusia yang paling berjasa. Tanpa mereka kita tidak mungkin lahir. Tanpa pengorbanan mereka kita tidak dapat eksis dan tumbuh secara wajar dan baik.

Perhatian dan dana mereka berikan dan korbankan tanpa batas. “Kasih orang tua sepanjang jalan”, begitu kata pepatah. Bahkan seringkali mereka siap menderita dan bersusah payah berkepanjangan demi kesahatan, kebahagiaan, dan keselamatan anak.

Ayah demikian besar jasanya. Ia rela membanting tulang dan memeras keringat untuk mencari nafkah yang halal dan cukup demi memenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Terkadang ia harus mengurangi waktu tidur dan istirahatnya demi anak dan keluarga. Ia rela bersusah payah berkepanjangan demi anak. Ia rela melepaskan kenikmatannya demi anak, generasi mendatang penyambung hidupnya.

Pengorbanan ibu jauh lebih besar lagi ketimbang ayah. Selama sembilan bulan kita dalam kandungannya. Makin hari kandungan yang dibawanya semakin berat. Telungkup tak bisa, berbaring salah, terlentangpun sakit dan sesak.

Semakin hari beban dalam kandungannya semakin memberat. Di kala anak akan lahir ibu mempertaruhkan nyawanya. Setelah itu kita senantiasa dalam perhatian total sang ibu. Dekapan yang hangat, air susu yang mengalir tiada henti, dan perhatian yang begitu besar senantiasa dilimpahkan kepada kita.

Ia rawat dan pelihara kita dengan penuh kesabaran dan kehangatan. Bahkan ia siap bangun malam, menahan rasa kantuknya yang begitu berat demi anak. Ia korbankan waktu, perhatian, pikiran, dana, dan lain-lainnya demi kesejahteraan anak.

Perhatian dan pengorbanan orang tua yang begitu besar terhadap anak berlangsung dalam kurun waktu yang sangat panjang. Bukan berbilang hari, minggu, atau bulan. Bahkan berlangsung bertahun-tahun.

Perintah Allah untuk berbakti kepada orang tua

Karena itu maka wajarlah Allah mewajibkan kita berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, seperti dalam firman-Nya di surat Al-Isra (17) ayat 23-24, yang Artinya: “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (23). Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik aku waktu kecil’.” (24)

Mengucapkan kata “ah” saja kepada orang tua tidak dilbolehkan oleh agama. Apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar dari itu.

Demikian urgennya berbakti kepada orang tua, sehingga dalam ayat ini Allah menyebutkan kewajiban berbuat baik kepada mereka digandeng berdampingan dengan kewajiban beribadah kepada-Nya. Jasa baik mereka yang begitu besar wajib disyukuri dengan cara berbakti kepada kedua orang tua.

Lalu, bagaimana kita memuliakan orang tua?

Cara memuliakan orang tua

Ada beberapa cara memuliakan orang tua, yaitu:

  1. Berbicaralah kepada kedua orang tua dengan penuh sopan santun.
  2. Taati dan patuhilah segala perintah keduanya, kecuali jika dalam rangka dosa dan maksiat.
  3. Berlemah lembutlah dengan mereka. Jangan cemberut di hadapan mereka, dan jangan menatap mereka dengan tatapan sinis.
  4. Peliharalah selalu harga diri (nama baik dan wibawa) mereka, dan jangan mengambil kepunyaannya tanpa izinnya.
  5. Berbuatlah apa yang membuat mereka gembira, sekalipun bukan perintah mereka secara langsung, seperti membantu, membeli keperluan rumah (keluarga) dan bersungguh-sungguh.
  6. Bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusanmu dan minta maaflah kepada mereka apabila kamu harus menyalahi pendapat mereka (karena darurat).
  7. Jawablah panggilan mereka dengan segera dan dengan wajah yang berseri-seri dan tersenyum, dan berkatalah “baik, bu..! Baik, pak..!”
  8. Hormati dan muliakanlah keluarga dan sahabat-sahabat mereka, dan jangan kamu bersahabat dengan musuh-musuh mereka (kalau mereka punya musuh) baik ketika masih hidup ataupun ketika sudah meninggal.
  9. Jangan pergi jauh tanpa izin dari mereka, sekalipun untuk urusan yang sangat penting. Tetapi dalam kondisi darurat, maka minta maaflah dari keduanya dan ingat jangan lupa berkirim kabar (surat, telepon, SMS, dsb) selalu kepada mereka.
  10. Jangan kamu masuk ke dalam kamar mereka tanpa sepengetahuan dan izin mereka, khususnya pada waktu istirahat dan tidur.
  11. Apabila mereka kedatangan tamu, maka aktiflah membantu meladeni tamu-tamunya. Dan perhatikan tatapan dan isyarat mereka, barangkali keduanya perlu sesuatu.
  12. Jangan makan sebelum mereka makan.
  13. Jangan membohongi dan jangan mencela mereka ketika mereka berbuat sesuatu yang barangkali membuatmu kurang enak.
  14. Jangan kamu duduk di tempat yang lebih tinggi dari tempat duduk mereka, dan jangan berjalan di depan mereka.
  15. Jangan kamu sombong untuk tidak bernasab kepada ayahmu (menyebutkan nama ayah setelah nama anak), sekalipun kamu seorang yang berpangkat tinggi.
  16. Berhati-hatilah jangan sampai kamu mengingkari kebaikan-kebaikan mereka atau menyakiti hati mereka walaupun dengan satu kata.
  17. Perbanyaklah ziarah kepada mereka, berilah mereka hadiah dan beterimakasihlah kepada mereka atas pendidikan dan pengorbanan yang telah dicurahkan kepadamu.
  18. Doa ibu-bapak dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu berusahalah agar keduanya selalu mendoakanmu dalam kebaikan, dan waspadalah jangan sampai keduanya mendoakanmu dalam ketidakbaikan.
  19. Bersopansantunlah kepada ibu-bapak orang lain. Karena, barang siapa mengolok-olok ibu-bapak orang lain, maka orang lainpun akan mengolok-olok ibu-bapak orang itu.
  20. Berbaktilah kepada kedua orang tuamu baik ketika masih hidup maupun setelah mereka meninggal. Perbanyaklah sedekah untuk mereka. Dan selalu mendoakan mereka dengan doa yang mengatakan: “Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil.”

Semoga Allah SWT senantiasa memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua kita dan selalu mendoakan mereka baik ketika masih hidup maupun setelah mereka menghadap Allah SWT. Aamiin.

Ikuti, kajian online rutin tiap hari Selasa, LIVE di Facebook page Dompet Dhuafa Hong Kong. Gratis! [DDHK News]

Baca juga:

×