Masyarakat Hong Kong harus mewaspadai tanda-tanda peringatan stroke. Penyakit fatal yang biasa menyerang secara tiba-tiba dan bisa mengakibatkan kematian ini dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya menyerang para lanjut usia (lansia).
Peringatan itu disampaikan oleh pejabat Departemen Kesehatan Hong Kong pada Rabu (29/10/2025), dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia. Dr. Edwin Tsui, Pengendali Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP), mengatakan kondisi tersebut merupakan penyebab kematian keempat paling umum di Hong Kong.
Tercatat, lebih dari 2.900 orang meninggal dunia tahun lalu. Dari angka tersebut, lebih dari 200 di antaranya berusia di bawah 55 tahun.
Dr. Edwin mendesak masyarakat untuk bertindak cepat jika mereka mencurigai seseorang mengalami stroke. Gejala-gejala umumnya meliputi salah satu sisi wajah yang tampak tidak seimbang atau mati rasa, kesulitan mengangkat satu lengan dengan benar, dan bicara cadel atau tidak jelas.
“Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Secara global, satu dari empat orang dewasa di atas usia 25 tahun akan menderita stroke di beberapa titik dalam hidup mereka, dan itu tidak terbatas pada lansia,” katanya, seperti dikutip RTHK.
Tema Hari Stroke Sedunia 2025 adalah ‘Setiap Menit Berharga’. Waktu sangat penting dalam penanganan stroke. Semakin cepat kita mengenali gejala stroke pada diri sendiri atau orang lain, dan semakin cepat pasien menerima penanganan, semakin baik pula hasilnya.
Dr Edwin mengingatkan masyarakat bahwa hingga 80 persen stroke dapat dicegah dengan menjaga gaya hidup sehat dan mengelola faktor risikonya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas dengan tepat.





