Ibadah kurban saat Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Banyak hadits Nabi Muhammad saw yang dapat menjadi landasan dan pijakan hukumnya.
Salah satunya, hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang memiliki kelapangan (rezeki) dan tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.”
Hadits ini jelas-jelas memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang mampu tetapi enggan melaksanakan ibadah kurban. Ini menunjukkan betapa pentingnya berkurban bagi umat Islam.
Selain itu, hadits berkurban yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri senantiasa menyembelih hewan kurban setiap tahun sebagai bentuk ibadah dan keteladanan bagi umatnya. Kegemaran nabi Muhammad saw berkurban bukan tanpa alasan, sebab Allah swt telah memerintah beliau secara langsung dalam surah al-Kautsar untuk melakukan ibadah kurban sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang begitu banyak dari-Nya. Firman Allah Swt:
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ ٣
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
Para ulama menjadikan ayat di atas dan berbagai hadits berkurban sebagai dalil untuk menegaskan bahwa ibadah kurban termasuk sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan sebagian ulama Hanafi berpendapat bahwa kurban hukumnya wajib bagi yang mampu. Melalui berbagai hadits berkurban inilah kita memahami bahwa perintah kurban bukan hanya budaya, tapi ibadah yang penuh dengan hikmah dan nilai keikhlasan.
Dengan begitu, kita dapat memahami bahwa ibadah kurban yang dilakukan tidak hanya harus sah secara syariat, tetapi juga diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk ketakwaan. Selain itu, perintah berkurban juga mengandung hikmah mendalam yang bisa dijadikan renungan. Kurban bukan semata-mata penyembelihan hewan, melainkan latihan spiritual untuk menumbuhkan empati, solidaritas sosial, dan kepatuhan kepada perintah Allah.
Secara filosofis, lewat ibadah kurban umat Islam diajak untuk tidak sekadar menyembelih hewan, tetapi juga menyembelih ego, hawa nafsu, dan kesombongan demi mencapai keridhaan Allah SWT. Sebab, salah satu aspek penting yang dijelaskan dalam hadits berkurban adalah sisi sosialnya. Ibadah kurban bukan hanya ritual individu, tapi memiliki dampak langsung terhadap masyarakat, khususnya kaum fakir miskin.
Dalam hadits berkurban disebutkan bahwa daging kurban dibagi menjadi tiga bagian: untuk keluarga, untuk kerabat dan tetangga, serta untuk kaum fakir miskin. Ini menunjukkan bahwa kurban merupakan sarana distribusi kebaikan dan keadilan sosial.
Jadi, ibadah kurban mengajarkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, kebersamaan, dan kepedulian. Dalam konteks ini, berkurban menjadi salah satu bentuk implementasi dari ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin.
Berkurban Lewat Dompet Dhuafa Hong Kong

Sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa membentang kebaikan kurban ke seluruh Indonesia dan Dunia. Dompet Dhuafa Hong Kong memberikan kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban.
Aada beberapa alasan berkurban melalui Dompet Dhuafa. Pertama, distribusi daging kurban dilakukan ke wilayah yang membutuhkan, yakni wilayah miskin, tertinggal, daerah pedalaman, wilayah yang masyarakatnya belum pernah/jarang sekali menikmati daging hewan kurban, serta wilayah bencana/rentan konflik.
Kedua, laporan kurban transparan. Pekurban akan mendapatkan laporan kurban secara lengkap dan akan diberikan update ketika pemotongan.
Ketiga, memberdayakan peternak lokal hewan kurban binaan Dompet Dhuafa untuk mandiri dan membentang kebaikan. Keempat, hewan kurban berkualitas sudah layak untuk dikurbankan menurut syariat Islam, dan melalui proses Quality Control yang amanah.
Kelima, kurbanmu membentang kebaikan untuk Umat. Saudara kita yang benar-benar membutuhkan di pelosok Indonesia serta di berbagai penjuru dunia menunggu kurbanmu sampai di sana.