Pada dasarnya ujian yang Allah Swt berikan itu mungkin menyangkut masa lalu dan faktor ibadah. “Alhamdulilah, tadi pagi Ust. Abu Saddan (Sarwo Edi) mengajari mereka tentang Thibun Nabawi dan ruqiyah, biar mereka paham bahwa Thibun Nabawi sangat bermanfaat.”
“Kita mempunyai program refresing karena selama ini teman-teman Shelter Iqro’ disibukkan dengan permasalahan mereka, terus mereka kalau tidak ada kegiatan tidak hanya tidur, juga piket, tapi juga pemberdayaan mereka. Kita coba karena mereka banyak masalah, mempengaruhi perilaku mereka dalam berteman, kadang ‘gak akur, ribut, berselisih faham, kehilangan barang, kehilangan kepercayaan, maka kita berusaha menyatukan mereka seperti saudara, pos pesantren, kayak pesantren.”
Harapan ke depan, kata Ust. Fauzi, shelter iqro bisa bisa bermanfaat dengan diberikan pembelajaran, belajar bahasa Kantonis di Migrant Institute, juga pemberdayaan fundrising di kevolunteeran. “Kita coba memotivasi mereka untuk saling mengeratkan, untuk mempererat hubungan dengan sahabat shelter, kebersamaan,” paparnya.
Sebanyak 25 warga Shelter Iqro ikut dalam refresing dari jam 9.30 sampai 12.30. Mereka berangkat dengan berjalan kaki menuju ke tempat tujuan –Bunga Emas Wanchai.
Ust. Triyono Hari Kuncoro memberikan motivasi untuk memperkuat hubungan di antara mereka dan mengajak mereka untuk berolahraga senam sehat dan permainan yang mengajak peserta untuk melatih kekonsentrasian dan ketangkasan game seven boom, angin bertiup, seperti kompetisi saling berebut tempat. (Lutfiana Wakhid/ddhongkong.org).*