DDHK.ORG – Seperti diketahui, sleep training atau latihan tidur yang dilakukan untuk bayi bisa membuatnya tidur secara mandiri dan kembali tidur lagi ketika terbangun di tengah malam. Sebaiknya, perilaku ini diperlakukan pada bayi di usia berapa?
Dilansir dari Kompas, bayi yang sudah memasuki usia empat bulan ternyata bisa diajarkan untuk tidur sendiri. Namun, beberapa orang tua melakukan latihan tidur ketika bayi memasuki usia 9 bulan.
Menjawab pertanyaan sleep training pada bayi sebaiknya usia berapa, menurut Cleveland Clinic, latihan tidur ini bisa dilakukan sejak bayi memasuki usia 4 bulan.
Pada usia ini, bayi sudah memasuki usia untuk bisa belajar menenangkan dirinya sendiri dan tidak memerlukan asupan ASI di malam hari.
Bayi yang berusia 4 bulan sudah memiliki siklus tidur dan ritme sirkadian, atau hormon untuk mengatur waktu tidur dan bagun, yang lebih baik. Meskipun begitu, beberapa bayi bisa memulai latihan tidur lebih awal dan beberapa yang lainnya baru bisa mulai setelah memasuki usia 6 bulan.
Untuk menentukan waktu yang tepat, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, khususnya ketika bayi memiliki gangguan kesehatan tertentu.
Cara melakukan latihan tidur pada bayi Melakukan sleep training bayi akan terasa sulit dan membuat stres para orang tua.
Meskipun begitu, ada beberapa cara melakukan sleep training pada bayi. Menurut Sleep Foundation, ada beberapa cara yang bisa dicoba, seperti: Meletakkan bayi di tempat tidurnya ketika sudah mulai mengantuk sehingga terbiasa untuk tidur sendiri dan bisa kembali tidur ketika terbangun di tengah malam.
Memisahkan diri dari anak sehingga bisa lebih mandiri untuk tidur dan melakukan sleep training bayi dengan waktu yang sama setiap malam juga menjadi cara yang bisa dicoba.
Cara lain dengan mencoba metode sleep training yang berbeda untuk mengetahui metode yang paling cocok untuk bayi dan mencoba untuk tetap sabar ketika latihan tidur yang dilakukan untuk bayi terasa berat, khususnya pada satu minggu pertama.
Selain itu, mencatat perkembangan latihan tidur yang dilakukan serta melakukan penyesuaian yang diperlukan, khususnya ketika anak sudah mulai masuk sekolah atau mengalami perubahan waktu tidur lainnya.
Sleep training akan mengajarkan bayi untuk lebih mandiri ketika tidur sehingga tidak memerlukan pendampingan dari orang tua.
Bayi kemudian bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari sehingga perkembangan dan kesehatannya akan tetap terjaga. Selain itu, orang tua juga akan mendapatkan manfaat karena level stres berkurang dan bisa istirahat lebih nyenyak di malam hari. Namun, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui sleep training pada bayi sebaiknya usia berapa karena masing-masing anak memiliki kondisi yang berbeda. [DDHK News]