“Kebanyakan TPS di luar negeri berada di KBRI dan Konjen RI. Di Hongkong, Pemerintah setempat memberi lampu hijau untuk menggunakan Victoria Park sebagai TPS. Di sana akan didirkan 14 TPS,” ujar komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, di Jakarta, Sabtu (8/3/2014).
Menurut Ferry, jika TPS didirikan di kantor perwakilan Hong Kong, tempatnya tidak memadai karena kecil. Penempatan TPS di Victoria Park ini sangat disambut baik PPLN dengan harapan partisipasi WNI yang bekerja di Hong Kong tinggi dalam memberikan hak suaranya pada 30 Maret nanti.
Menurut Ferry, pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri untuk di Hong Kong sebanyak 102.265 orang. Karakteristik pemilih di Hong Kong, selain memberikan hak suaranya dengan datang langsung ke TPS, ada juga yang mengirimkan lewat pos.
“Kita prediksi kendala nanti kalau ada yang pindah memilih dari luar ke Hong Kong. Kekhawatiran kita adalah soal ketersediaan surat suara. Begitu juga dikhawatirkan ada pemilih yang pindah dari Hong Kong, pulang ke dalam negeri,” sambung mantan Ketua KPU Jawa Barat ini.
KPU melihat ada tiga negara yang mendapat perhatian serius dalam pemilu nanti karena jumlah WNI di sana banyak. Tiga wilayah itu tersebar di Asia Timur seperti China, Jepang dan Hong Kong, lalu Malaysia, dan terakhir Arab Saudi. Saat ini, logistik surat suara dan lainnya diprediksi tiba 16 Maret.
“Untuk logistik Kuala Lumpur rencana keberangkatan dari Indonesia pada 9 dan 10 Maret, dan tiba di sana 12 maret. Sementara logistik untuk Hong Kong, logistik baru tiba 14 Maret. Karakteristik pemilih di Hongkong lewat TPS dan pos relatif sama,” katanya lagi. (tribunnews.com).*