DDHK.ORG — Restoran RIA yang berlokasi di Causeway Bay cukup populer di kalangan pekerja migran Indonesia. Hans Aditya, bos restoran tersebut, kini sudah kembali ke Tanah Air dan tinggal di kota asalnya, Surabaya, Jawa Timur.
Melihat banyaknya masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Kota Surabaya, kepedulian sosial Hans dan teman-temannya terpanggil untuk membantu mereka. “Bantuan yang kami berikan berupa makanan sehat terdiri dari sayur, protein, dan buah,” kata Hans, saat dihubungi DDHK News.
“Tujuannya, untuk menunjang gizi teman-teman isoman yang tidak mampu atau yang satu lingkup rumah terkena Covid-19,” ujarnya.
Aksi sosial ini ia lakukan pada 17 Juli hingga 25 Juli 2021 lalu. Hans dan kawan-kawan berkoordinasi dengan teman-teman mereka yang sudah biasa melakukan aksi sosial dengan cara memberikan bantuan di jalanan bertajuk “Jumat Berkah”.
“Kami juga berkoordinasi dengan pengurus RW dan Satgas (Satuan Tugas) Covid-19 di lingkungan yang membolehkan kami untuk membantu tanpa syarat. Kami lakukan aksi ini di wilayah Surabaya Timur, di Semolowaru Selatan,” kata Hans.
Aksi sosial ini dilakukan karena Hans dan kawan-kawan merasa prihatin dengan realitas yang ada di tengah-tengah masyarakat saat wabah Covid-19 varian Delta merebak. Hans menyaksikan sendiri, banyak masyarakat yang tinggal di sekitar kediamannya di Surabaya yang terinfeksi Covid-19.
“Berita duka di mana-mana. Sedangkan banyak dari berita duka tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan rumah sakit untuk menampung. Ditambah dengan PPKM yang membatasi ruang mata pencaharian, plus keluh kesah sebagian orang yang ditemui di lingkungan tempat tinggal kami. Lengkaplah sudah pandemi plus krisis ekonomi yang dialami,” ujarnya.
Masih Tunggu Berakhirnya PPKM
Di kalangan warga Indonesia di Hong Kong, Hans dikenal sebagai salah seorang pemilik restoran Indonesia yang cukup ramah kepada para pengunjung restorannya. Bukan hanya berteman dengan pejabat pejabat KJRI Hong Kong dan pimpinan BUMN yang bertugas di Negeri Beton, Hans juga cukup akrab dengan kalangan mahasiswa dan pekerja migran Indonesia.
Hans mendirikan restoran RIA di Causeway Bay sejak April 2014. “Tapi karena dulu ada kendala ijin operasional maka baru benar benar grand opening bulan Juni 2014. Maka itu kami selalu bikin promo ulang tahun antara April sampai Juni,” ujarnya.
Restoran RIA dijalankannya di Hong Kong selama 7 tahun. Sayang sekali, restoran itu harus ditutupnya, padahal sudah memiliki banyak konsumen dan pengunjung loyal yang selalu datang untuk menikmati ayam dan bebek penyet yang menjadi ciri khas restoran yang berlokasi di salah satu pasar di Causeway Bay itu.
“Kena badai demo dan wabah Covid-19, akhirnya kami memutuskan untuk undur dulu sampai kondisi memungkinkan lagi,” ujarnya.
Setelah menutup restorannya di Causeway Bay dan pulang ke Surabaya, Hans mengaku belum bisa melanjutkan usaha kuliner yang telah dirintisnya di Kota Pahlawan sebelum ada wabah Covid-19. Penyebabnya, kondisi wabah yang belum juga teratasi.
“Ditambah dengan PPKM yang masih misteri kapan berakhirnya,” kata Hans. [DDHKNews]