DDHK News, Amerika Serikat — Presiden Liga Katolik Amerika, Bill Donahue, mengatakan umat muslim di dunia berhak marah kepada majalah Charlie Hebdo atas penghinaan yang mereka lakukan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Dia menyebut bahwa pihak yang bertanggung jawab atas insiden penembakan di kantor majalah ini di Perancis adalah penerbit majalah itu sendiri.
“Muslim berhak marah kepada Charlie Hebdo karena telah melakukan intoleransi kepada umat Islam dengan menghina Nabi Muhammad,” ungkap Donohue seperti dikutip harianterbit.com dari New York Daily Mail (8/1/2015).
Menurut Dohahue, Charlie Hebdo telah membuat marah umat Islam karena tindakan konyol mereka. Meski demikian, dia juga mengecam penembakan yang mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk seorang polisi mulim yang berpatroli.
Donohue berpendapat, Editor Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, mempunyai etika buruk dengan melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang digambarkan melalui kartun. “Ini adalah akibat dari tindakannya dahulu ketika menyakiti hati seluruh umat muslim di dunia,” katanya.
Charbonnier tewas tertembak bersama sembilan rekannya. Dua polisi juga terbunuh dalam kejadian penembakan di luar kantor Charlie Hebdo itu. Donohue menyebut kejadian penembakan tersebut tidak bisa dibenarkan, namun ia juga sangat menyesalkan pemuatan kartun Nabi Muhammad yang dilakukan Charlie Hebdo.
“Nabi Muhammad tidak sakral bagi diri saya, tapi saya juga tidak akan pernah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dapat menyakiti umat Islam,” tandasnya.*