Di Shelter Iqro, Abi didampingi staf DDHK Santi Rachmat sebagai penerjemah supaya komunikasi berjalan lancar. Abi mewawancarai tiga orang BMI bermasalah, yaitu Sandra, Fitri, dan Suryani.
Kasus yang dihadapi Sandra adalah ia dituduh mencuri uang dan emas milik majikan sehingga ia sempat ditahan dua malam di kantor polisi. Suryani mengalami kasus underpay dan disiksa majikanya. Abi mengatakan, kasus-kasus tersebut menunjukan, sang majikan tega memperlakukan buruh migran secara tidak manusiawi.
Fitri diusir majikan tengah malam hanya karena lupa membawa kunci rumah. Itu hanyalah alasan sepele supaya majikan lepas tanggung jawab atas hak-hak yang seharusnya didapat oleh BMI.
Abi sangat prihatin atas kasus-kasus yang dihadapi oleh teman-teman shelter. Ia memotivasi mereka tetap sabar, maju terus pantang mundur. “Walaupun banyak rintangan menghadang, tetaplah berjuang,” katanya. (Tati Tia Surati/ddhongkong.org).*