BeritaDunia IslamInternasional

Januari, Curah Hujan Arab Saudi Tertinggi dalam 40 Tahun

DDHK.ORG – Curah hujan di Arab Saudi tinggi. Pada Januari 2022 menjadi bulan dengan curah hujan tertinggi selama 40 tahun terakhir di Arab Saudi. Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Arab Saudi mengungkapkan, curah hujan rata-rata di seluruh wilayah Arab Saudi selama Januari mencapai rekor tertinggi 23,58 milimeter (mm), tertinggi yang pernah diterima selama 40 tahun terakhir.

Seperti diberitakan Republika yang melansir laman Saudi Gazette, Rabu (1/3/2023), kondisi ini juga lebih tinggi dari rata-rata yang tercatat pada bulan yang sama pada 2022. Curah hujan tahun lalu sebesar 15,41 milimeter, menurut catatan stasiun pemantauan hidrologi kementerian.

Kementerian mengatakan, hal itu dalam laporannya terkait pemantauan jumlah curah hujan dan volume air deras yang masuk dan keluar dari bendungan di wilayah Kerajaan selama Januari 2023. Stasiun pelabuhan Jeddah di wilayah Makkah mencatat pembacaan curah hujan tertinggi, sebesar 84,6 mm pada hari pertama Januari.

Laporan tersebut menunjukkan total curah air dari semburan yang mencapai bendungan pada Januari berjumlah sekitar 182,7 juta meter kubik. Sedangkan total volume air yang dikeluarkan darinya berjumlah 108,9 juta meter kubik.

Kementerian tersebut menyatakan, bendungan di wilayah Makkah memiliki bagian terbesar dari air deras yang masuk karena volumenya melebihi 70,9 juta meter kubik. Bendungan Rabigh di wilayah Mekkah menyaksikan jumlah aliran masuk tertinggi dengan sekitar 48,7 juta meter kubik. Sedangkan Bendungan Turbah mencatat pelepasan tertinggi 15,2 juta meter kubik.

 

Curah Hujan Saat Ramadhan

Tingkat curah hujan selama bulan suci Ramadhan di sebagian besar wilayah Arab Saudi diprediksi akan lebih tinggi. Informasi ini disampaikan analis cuaca di Pusat Meteorologi Nasional (NCM), Aqeel Al-Aqeel.

Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (2/3/2023), Al-Aqeel mengatakan, kondisi cuaca pada awal Ramadhan akan moderat di wilayah utara, timur, dan tengah Kerajaan Arab Saudi.

Ramadhan tahun ini disebut terjadi bertepatan dengan musim semi. Sehingga, laju curah hujan akan meningkat, suhu juga akan meningkat satu derajat Celsius.

Al-Aqeel menambahkan, suhu ini akan lebih tinggi satu setengah derajat Celsius di wilayah Tabuk, Al- Jouf dan Salam. Tidak hanya itu, ia juga mengatakan, suhu maksimum akan meningkat pada akhir Ramadan di wilayah Makkah dan pantainya.

Pusat Meteorologi Nasional akan mengeluarkan laporan yang lebih rinci tentang kondisi cuaca sebelum Ramadhan.

Untuk Ramadhan tahun ini, wilayah Timur Tengah diprediksi akan melaksanakan puasa selama 13 jam. Hal ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab (UEA).

Selain mempersingkat waktu puasa, puasa tahun ini juga bertepatan dengan musim dingin.  Ketua Dewan Direksi Emirates Astronomical Society, Ibrahim Al Jarwan, mengatakan suhu diperkirakan akan jauh lebih sejuk karena bulan suci akan jatuh pada awal musim semi.

“Gangguan cuaca musim semi Al Sarayat juga bisa terjadi selama Ramadhan, yang bisa menyebabkan hujan lebat,” kata dia. [DDHK News]

Baca juga:

×