Temuan penelitian menunjukkan, warga Prancis dan Jerman “mengaitkan imigrasi dengan keamanan atau imigrasi dengan pengangguran, untuk menghubungkan Islam dengan ancaman terhadap identitas,” kata Jerome Fourquet dari IFOP, dikutip oleh Le Monde.
Survei dilakukan pada awal Desember 2010. Sebanyak 68% di Prancis dan 75% di Jerman mengatakan, mereka menganggap Muslim “tidak terintegrasi dengan baik dalam masyarakat”.
Sebanyak 18% responden mengatakan, kaum Muslim tidak terintegrasi di Prancis dan 15% di Jerman menyalahkan “rasisme dan kurangnya keterbukaan oleh orang-orang Prancis dan Jerman tertentu.”
Prancis memiliki penduduk Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan sekitar enam juta, sebagian besar berasal dari koloni di Afrika utara. Negara ini juga telah mengesahkan undang-undang yang melarang cadar di tempat-tempat umum.
Jerman menerima sejumlah besar pekerja migran, kebanyakan dari Turki, sejak tahun 1960-an. Pemerintah federal Jerman memperkirakan, penduduk Muslim saat ini mencapai 4,3 juta. (Mel/AFP/Times of Malta).*