Dompet Dhuafa Hingga 2014

Oleh Rovi Octaviano Vustany

Dompet Dhuafa Republika, lebih sering disebut Dompet Dhuafa tumbuh dan kian berkembang. Tak ada yang mengira lembaga amil zakat itu besar seperti sekarang. Bahkan empat orang pendirinya; Parni Hadi, Erie Sudewo, Sinansari Ecip dan Haidar Bagir pun mengakui.

Dompet Dhuafa lahir diawali dari sebuah kebetulan. Namun kami yakini bukan semata kebetulan tapi adalah skenario Allah. Promosi surat kabar Republika April 1993 di Jogja adalah momentum melahirkan Dompet Dhuafa.

Di sela promosi itu salah seorang pendiri, Parni Hadi bertemu sekelompok anak muda yang berdakwah dan berkegiatan sosial di kaki Gunung Kidul.

Tergabung dalam Corps Dakwah (CDP) di bawah pimpinan Ustadz Umar Sanusi dan binaan pegiat dakwah almarhum Ustadz Jalal Mukhsin. Basis aktivitas mereka adalah daerah miskin Gunung Kidul.

Masyarakat Gunung Kidul pada waktu itu menghadapi kelaparan yang disebabkan oleh kemarau berkepanjangan. Anggota CDP berfungsi all-round: ya guru, dai dan sekaligus aktivis sosial. Pada waktu itu mereka hanya digaji Rp 6.000 per bulan. Dana aktivitas mereka berasal dari sumbangan mahasiswa dari berbagai kampus. Melihat kondisi itulah kemudian Dompet Dhuafa digagas. Sejarah ini tak akan pernah kami lupakan.

Terbesar di Indonesia
Waktu terus berjalan. Tak terasa melewati dua dasawarsa. Profesionalitas dan kepercayaan publiklah yang membuat Dompet Dhuafa menjadi lembaga amil zakat terbesar di Indonesia. Kondisi ini tak lantas membuat kami sebagai generasi pelanjut di Dompet Dhuafa berpuas diri. Perjuangan di depan mata kian besar. Tantantang makin tajam. Seiring dengan perkembangan dunia filantropi baik secara nasional maupun internasional.

Dalam agenda Press Conference Public Expose Dompet Dhuafa di Jakarta Rabu (24/12) lalu disampaikan perkembangan Dompet Dhuafa. 21 tahun kiprah Dompet Dhuafa (1993-2014) penerima manfaat dari semua program sebanyak 11.300. 859 orang. Terdistribusi pada program ekonomi sebanyak 9.776.296 orang, kesehatan 800.149 orang, pendidikan 97.498 orang dan pengembangan sosial sebanyak 629.916 orang.

Berpusat di Indonesia dengan cabang dan perwakilan di 22 provinsi, Dompet Dhuafa juga memiliki cabang resmi di Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Amerika Serikat.

Selain sebaran penerima manfaat di Indonesia dan cabang resmi di luar negeri, Dompet Dhuafa juga terlibat aktif merespon isu kemanusiaan internasional di Kamboja, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Palestina, Timor Leste, Afrika Selatan, Turki, Thailand, Mesir, Belanda, China, Malaysia, New Zealand, Macau, Somalia dan Papua Nugini.

Kurun waktu empat tahun terakhir (2011-2014) Dompet Dhuafa telah menghimpun dana sebesar Rp.802.245.565.566,-. Sedikit lagi mendekati Rp 1 triliun. Dana tersebut berasal dari zakat, infak, sedekah, wakaf, sosial kemanusiaan dan CSR perusahaan.

Tahun 2014 ini Dompet Dhuafa menghimpun dana sebesar Rp195.747.776.914. Jumlah ini merupakan hitungan per Oktober, November dan Desember akan dirilis kembali di awal tahun. Jumlah tersebut menunjukkan grafik peningkatan dari penghimpunan dana setiap tahunnya di kisaran 10-15 persen.

Dalam hal pendayagunaan Dompet Dhuafa mengedepankan empat pilar pemberdayaan di antaranya bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan pengembangan sosial. Dengan mengedepankan empat pilar tersebut, maka penyaluran dana publik akan lebih maksimal, tepat sasaran, dan memuliakan penerima manfaat. Per Oktober 2014 jumlah penerima manfat mencapai 1.071.160 orang.

Distribusi penerima manfaat bidang ekonomi 584.064 orang (55 persen), bidang kesehatan 205.628 orang (19 persen), bidang pendidikan 52.874 orang (5 persen), dan bidang pengembangan sosial 228.594 (21 persen). Untuk sebaran wilayah penerima manfaatnya sudah menjangkau 33 provinsi di Indonesia dan juga lebih di 20 negara.

DD Hong Kong: Cabang Pertama di Luar Negeri
Dompet Dhuafa Hongkong adalah cabang pertama di Luar Negeri Dompet Dhuafa Republika untuk wilayah Asia Timur. Didirikan di Causeway bay pada tanggal 02 Juli 2004 dan diresmikan oleh Konsulat Jendral HK bersama tokoh Indonesia di HK, Ustad Muhaemin Karim MA pada waktu itu.

Dompet Dhuafa Hongkong merupakan buah dari sinergi antara Dompet Dhuafa Republika di Jakarta dengan Organisasi, komunitas dan majelis taklim se HK serta para WNI yang sudah menjadi Resident disini.

Empat tahun terakhir (2011-2014)Dompet Dhuafa Hongkong mampu menghimpun dana publik berupa zakat, infak, sedekah, wakaf, sosial kemanusiaan dan CSR perusahaan sebesar $ 12.684.126 dari seluruh donatur yang ada di Hong kong. Dengan jumlah donatur personal yang sudah pernah berdonasi lebih dari 2.700 orang dan 50 organisasi serta 7 perusahaan.

Dana yang terhimpun tersebut sudah dikelola dengan baik untuk membantu dhuafa di Hongkong, baik dari BMI dan orang lokal Hongkong yang tersebar di 4 pulau negeri ini.

Total penerima manfaat Dompet Dhuafa Hongkong 2011-2014 sebanyak lebih 5.000 orang. Dalam hal penyaluran dana publik ini kami tak hanya berorientasi pada kuantitas penerima manfaat, namun sangat memperhatikan kualitas dengan targetnya adalah lepas dari masalah dan menentukan pilihan hidup yang terbaik.

Menutup tahun 2014 ini atas nama keluarga besar Dompet Dhuafa, utamanya cabang Hong kong kami mengucapkan terima kasih sebesar-besar kepada masyarakat yang telah mempercayai Dompet Dhuafa.

Kepada muzakki, donatur, mitra, media, perusahaan, perbankan organisasi profesi dan masyarakat, berbagai komunitas dan pemerintah yang telah menjadi bagian penting dari Dompet Dhuafa, semoga ini menjadi ladang amal kita bersama. Melalui Dompet Dhuafa kita perkuat gerakan civil society sebagai cara kita Merawat dan Membangun Indonesia. (*)

— Penulis, General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong

Exit mobile version