DDHK.ORG — Para mahasiswa/i yang kuliah online di kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta diberikan mata kuliah yang berorientasi kepada spiritualitas dan keagamaan selama 5 semester, dari semester I hingga semester V. Yakni, Aqidah Akhlak, Praktikum Al-Qur’an, Kemuhammadiyahan, Praktikum Ibadah, Muamalah, dan Kajian Islam.
Hal ini menjadi keunggulan kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta. “Mahasiswa yang sibuk kerja, lalu kuliah, atau sudah dewasa tapi tak sempat ke masjid untuk menghadiri kajian Islam atau majelis taklim, maka kampus (ITB Ahmad Dahlan Jakarta) memfasilitasi itu, agar mereka tak sekuler. Melainkan, mereka menjadi sarjana-sarjana ekonomi, teknik, menjadi arsitek, tapi mereka paham shalat, thaharah, haji, baca Qur’an, mengerti rukun nikah, talak, rujuk, adab, dan lainnya,” kata Sarli Amri, dosen Praktikum Al-Qur’an.
Terkait hal itu, pada tanggal 29 April 2021 sebanyak 27 mahasiswa/i ITB Ahmad Dahlan Jakarta dari berbagai program studi mengikuti praktikum Al-Qur’an. Kegiatan online yang digelar pada malam hari ini dibimbing oleh dosen pengajar Sarli Amri.
Lewat praktikum ini, para mahasiswa/i diuji bacaan Al-Qur’an mereka pada akhir pertemuan. Mereka juga diminta menyetorkan hapalan, yaitu Ayat Kursi, surat Al-A’la, dan 3 ayat terakhir surat Al-Baqarah.
Didorong keinginan kuat untuk bisa membaca Al-Qur’an, para mahasiswa/i memutuskan untuk belajar dan menghapal bersama lewat aplikasi Zoom, di bawah bimbingan Ustadz Hardy Agusman. Dai Corp Dompet Dhuafa ini menjelaskan, membaca Al-Quran harus dilakukan dengan tartil, perlahan-lahan, dan sesuai dengan ilmu Tajwid.
Ia juga menyemangati para mahasiswa/i. “Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah diberikan pahala bagi orang yang membacanya. Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alquran ), ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali ganjaran (pahala). Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” ujar Ustadz Hardy.
Belajar dengan Metode Student Centre
Sebanyak 11 pekerja migran Indonesia (PMI) Hong Kong yang kuliah online di kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta telah menyelesaikan perkuliahan semester I. Saat ini, dengan segala tantangan yang dihadapi, mereka sedang menjalani perkuliahan semester II.
Pada semester ini, para pekerja migran Indonesia yang memutuskan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sambil bekerja di Negeri Beton tersebut mengambil 22 satuan kredit semester (SKS). Mereka mengambil program studi berbeda sesuai minat masing-masing, diantaranya S1 Manajemen Bisnis, Desain Komunikasi Virtual, Sistem Informasi dan Akuntansi.
“Saya berharap dengan adanya program kuliah online teman teman PMI bisa lebih mudah dalam mengakses pendidikan tinggi tanpa terkendala waktu dan lokasi. Semoga para PMI bisa lebih terbuka wawasannya dan ketika pulang ke Indonesia bisa memiliki peluang pekerjaan yang lebih luas,” kata General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong, M. Imam Baihaqi, ynag memfasilitasi program kuliah online ini di Hong Kong.
Para dosen pengajar juga berharap para mahasiswi bisa belajar lebih baik lagi. Belajar dari pengalaman di semester I, mereka diharapkan lebih bisa membagi waktu.
“Bapak berharap kalian di semester II ini mulai memanage waktu dengan baik. Kalian di sini calon manager. Seorang manager harus pinter-pinter membagi waktu, bagaimana kalian bisa menyesuaikannya antara pekerjaaan dan kuliah. Karena, di semester ini kalian benar-benar dituntut untuk bisa lebih dewasa. Segala sesuatunya harus teroganisir dan punya target pencapaian yang termanage,” ujar Alimudin, dosen pengajar mata kuliah Pengantar Management.
Pada semester II, para mahasiswi ITB Ahamad dahlan Jakarta ini akan belajar dengan metode “Student Centre”. Yaitu, cara belajar berkelompok atau berdiskusi bersama di kelas masing-masing.
Ketika ditanya soal metode belajar berkelompok ini, Velma Alicia, dosen pengajar mata kuliah Bahasa Inggris Ekonomi menjelaskan, “Kan student center metode pembelajarannya. Jadi, mahasiswanya lebih berperan aktif.” [Nurhalimah] [DDHKNews]