BeritaIndonesia

Cerita Karantina Siti Fatimah Setiba di Indonesia

DDHK.ORG — Pada tanggal 15 Agustus 2021, salah satu relawan anggota Tim Fundraising Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Siti Fatimah, pulang ke Indonesia dan berencana tidak kembali bekerja di Negeri Beton. Ada beberapa prosedur yang harus dijalani pekerja migran Indonesia (PMI) yang biasa disapa Imah ini untuk kembali ke kampung halamannya. Salah satunya, kewajiban karantina di Wisma Atlet, Jakarta, setiba di Tanah Air.

Berikut ini cerita Fatimah saat berbagi pengalamannya selama dikarantina. Pengalaman ini ia tulis pada tanggal 23 Agustus 2021, beberapa saat sebelum meninggalkan Wisma Atlet.

“Aturan PSBB dan larangan penerbangan domestik yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI sejak 24 April 2021 lalu ditambah lagi dengan aturan-aturan baru seperti Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan, Surat Edaran dari Gugus Tugas COVID-19 membuat banyak sekali pekerja migran Indonesia kebingungan ketika mereka hendak pulang ke Tanah Air.

Ini langkah-langkah yang harus dilakukan Ketika kita pulang ke Indonesia:

  1. Menunjukkan bukti vaksin;
  2. Menunjukkan hasil negatif tes swab (PCR);
  3. Mendownloaad dan mengisi aplikasi eHAC Indonesia; serta
  4. Mendownload dan mengisi aplikasi mobile Bea Cukai.

Tiket Terusan Aman, Tidak Hangus

Setiba di bandara Soekarno Hatta Jakarta, Satgas sudah siap menemani kita-kita, para PMI yang hendak naik bus menuju Wisma Atlit. Satgas memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan sopan. Satgas menjelaskan kepada kita-kita yang akan pulang satu per satu, bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan ketika saya dan teman-teman nanti tiba di Wisma Atlit.

Menurut saya, tata kelola penanganan WNI yang pulang dari luar negeri sekarang sudah jauh lebih baik. Dilakukan klisterisasi tiap negara sebelum naik ke bus, sehingga WNI yang datang dari negara yang satu dan negara yang lain tidak tercampur.

Mengenai tiket perjalanan lanjutan pun, pihak maskapai Garuda Indonesia sudah memberitahu bahwa tiket yang digunakan untuk transit tidak akan hangus. Jika kita mempunyai tiket transit maka usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan pihak Garuda atau tim petugas Satgas.

Saran saya, jika teman-teman PMI hendak pulang ke Tanah Air, banyak-banyaklah mencari informasi yang valid. Jangan panik, tetap ikuti langkah-langkah kepulangan yang sudah ditetapkan. Meskipun terlihat ribet saat dibaca, namun ketika dijalani tidak seribet yang dibayangkan.”

Kamar yang ditempati Siti Fatimah saat karantina di Wisma Atlit, Jakarta.

8 Hari di Wisma Atlet Jakarta

“Setiba di Wisma Atlet, dibentuk lagi kelompok-kelompok kecil berdasarkan lantai tempat karantina. Setiap kelompok memiliki koordinator yang akan berkomunikasi dengan petugas Gugus Tugas. Sehingga, jika ada pengumuman penting tidak semua penghuni Wisma turun ke bawah. Hanya koordinatornya saja.

Di Wisma Atlit kami semua mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Yaitu, melakukan tes rapid pertama setiba di gedung Wisma. Berikutnya, dites rapid lagi pada hari ke-7. Saya dan teman-teman dari Indramayu, Jawa Barat, sebelum pulang ke Indonesia sudah menjalani vaksinasi menggunakan vaksin BionTech 2 kali dan ada sertifikat tes swab (PCR) juga. Namun, semuanya tetap diwajibkan karantina selama 8 hari di Wisma Atlet.

Setelah menjalani tes rapid pertama, saya dan para warga negara Indonesia (WNI) yang lain diberi pilihan oleh Satuan Gugus Tugas covid-19: apakah ingin menunggu hasil tes di tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah di Wisma Atlet atau ingin menunggunya dengan tinggal di hotel. Jika menunggu di Wisma Atlet maka tidak dibebankan biaya. Jika memilih tinggal di hotel maka akan diberikan alamat hotel yang direkomendasikan untuk karantina dengan biaya ditanggung sendiri.

Menu makan yang diterima Siti Fatimah saat karantina di Wisma Atlit, Jakarta.

Selama di Wisma Atlit, saya diberi jatah makan 3 kali sehari. Yaitu, setiap jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.

Pada hari ke-7 kami melakukan tes rapid ke-2. Setelah hasil tesnya keluar negatif, esok harinya sudah boleh pulang.

Alhamdulillahirobbil’alamin Allah memudahkan segalanya buat kepulangan saya ke kampung halaman. Semoga temen-temen semuanya yang pulang ke Tanah Air juga diberikan kelancaran proses pulang dan diberikan kelancaran tanpa ada halangan apapun.

Jangan lupa untuk tetap menjaga Kesehatan, memakai masker, juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Salam hangat dari Wisma Atlet, Jakarta..!” [DDHKNews]

Baca juga:

×