Akan Ada Aksi Massa di TST, Besok Masjid Kowloon Tutup
KABAR DARI HONG KONG
TSIM SHA TSUI | HONG KONG – Front Hak Asasi Manusia (CHRF) berencana melakukan aksi massa besar-besaran di Tsim Sha Tsui (TST) besok, Ahad (20/10/2019). Mengantisipasi hal tersebut, besok Chungking Mansion dan Masjid Kowloon ditutup.
Sejak Kamis (17/10/2019), pengelola salah satu tempat belanja, penginapan, dan kuliner halal di TST, Chungking Mansion, mempublikasikan rencana penutupan tersebut. “Mengingat (rencana) kegiatan protes dalam skala besar di Tsim Sha Tsui hari Ahad ini (20 Oktober), Incorporated Owners Chungking Mansion menyarankan semua toko untuk libur dan menutup gerbang mereka pada hari itu. Untuk pengaturan apapun pada hari itu, silakan hubungi dukungan supervisor 24 jam di nomor 6888-9205,” demikian tulis pengelola Chungking Mansion pada pengumuman yang dipublikasikan.
Pada waktu yang bersamaan, berdasarkan pantauan DDHKNews, pengelola Masjid Kowloon juga mempublikasikan pengumuman serupa di papan pengumuman masjid. Foto pengumuman tersebut telah beredar di kalangan masyarakat Muslim Hong Kong, termasuk kalangan pekerja migran Indonesia (PMI) di Negeri Beton yang biasa beraktivitas di Masjid Kowloon.
Masjid hanya dibuka saat waktu shalat berjamaah saja. “Karena protes pada hari Ahad (20-10-2019), masjid akan ditutup karena alasan keamanan, kecuali waktu shalat. Anda disarankan untuk berhati-hati saat datang untuk shalat Zuhur, ‘Ashar, dan Maghrib. Kerja sama dan pengertian Anda sangat dihargai,” demikian bunyi pengumuman yang ditulis dalam dua bahasa, Inggris dan Urdu tersebut.
Seperti dipublikasikan di berbagai media dan media sosial, CHRF, lembaga yang sempat mengorganisasi aksi demo yang dihadiri hingga jutaan peserta pada bulan Juni silam, berencana menggelar aksi massa antipemerintah Hong Kong besar-besaran di TST pada hari Ahad besok. Aksi akan dimulai pada jam 13:00, mengambil rute dari Salisbury garden menuju stasiun kereta cepat West Kowloon.
Namun, polisi secara resmi telah mengeluarkan keberatan (objection) atas rencana unjuk rasa tersebut. Dasarnya, beragam insiden kekerasan yang kerap terjadi, menyertai beberapa aksi protes belakangan ini.
Penyelenggaran aksi telah menyampaikan banding atas keberatan polisi tersebut. Namun, hari ini (19/10/2019), sebagaimana diberitakan lembaga penyiaran Radio Television Hong Kong (RTHK), dewan banding telah menolaknya dan setuju dengan larangan aksi oleh polisi. [Riana Erwie]