Cucu tokoh anti-apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela, mengatakan bakal bergabung dengan para aktivis pro-Palestina yang berupaya mendobrak blokade laut Israel di Gaza dengan sebuah kapal bantuan dari Tunisia. Mandla Mandela mengungkapkan ia memahami rasanya hidup di bawah pendudukan. Hal itu menjadi alasan di balik keputusannya ikut dengan aktivis pro-Palestina.
“Sebagai delegasi Afrika Selatan, kami secara khusus memilih bergabung dengan Armada Sumud Global di Tunisia dari sudut pandang Afrika untuk menyatakan: Afrika bagian dari perjuangan ini. Sebagai orang Afrika, kami sangat memahami arti hidup di bawah pendudukan, di bawah penindasan,” ujar Mandela, dikutip CNN Indonesia dari AFP, Jumat (5/9/2025).
Awalnya, keberangkatan dijadwalkan Kamis (4/9/2025). Namun, rencana itu ditunda karena cuaca buruk dan penyelenggara belum mengonfirmasi tempat dan waktu keberangkatan. Penyelenggara mengatakan sekitar 100 aktivis telah mendaftar untuk bergabung dengan armada dari Tunisia.
Mereka juga memastikan Armada Sumud Maghreb akan berlayar pada Ahad (7/9/2025) memiliki tujuan bergabung dengan kapal-kapal lain menuju Gaza yang telah berangkat dari Spanyol dan Italia. Armada-armada tersebut diperkirakan tiba di Gaza pertengahan September dan terjadi setelah Israel memblokir dua upaya aktivis mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina yang hancur itu dengan kapal pada Juni dan Juli 2025.
Seperti diketahui, Dompet Dhuafa juga memberangkatkan Tim Kemanusiaan untuk bergabung bersama Sumud Flotilla di Tunisia yang akan memberangkatkan kapal kemanussiaan untuk menembus blokade gaza oleh zionis Israel. Delegasi Dompet Dhuafa untuk misi kemanusiaan ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Ahmad Juwaini.