DDHK News, Indonesia ā Umat Islam Indonesia membutuhkan media yang mampu membela Islam dan umat Islam. Hal itu ditegaskan Sekretaris MUI Jawa Timur, Ustadz Muhammad Yunus, Rabu (28/01), saat memberikan sambutan dalam āSimposium Media Islam Onlineā di Surabaya yang diselenggarakan Bina Qalam Indonesia.
Yunus juga mengapresiasi acara tersebut sebagai salah satu sarana untuk menghasilkan penulis dengan tulisan yang baik.
āIndonesia yang mayoritas penduduknya muslim, tetapi pemerintahnya tidak mengambil kebijakan berdasarkan inspirasi-inspirasi Islam, bahkan sering umat Islam termarjinalkan,ā ujarnya. Maka dari itulah umat Islam memerlukan media yang dapat membela kepentingan umat, paparnya seperti dikutip muslimdaily.net.
Selain itu dia juga menyampaikan, media Islam kedepannya harus mampu menjadi rujukan masyarakat Indonesia. Dan menjadi media yang berwibawa.
āCuma kenyataannya media belum memenuhi harapan seperti itu,ā bebernya.
Yunus melanjutkan, media Islam tidak dibaca kebanyakan kaum muslimin. Karena memang tidak dikenal.
āBanyak media islam yang kontennya membingungkan masyakarakat,ā katanya.
āSementara media yang anti syariat yang suka nyinyir, dapat menampilkan seolah-olah bahasa cara pemberitaan yang sejuk,ā tambahnya
Dia mencontohkan kasus penembakan 12 orang di Paris. Berita tersebut lebih heboh dimasyarakat dibanding kasus penghinaan nabi.
Oleh karena itu menurut Yunus ada dua hal yang perlu dilakukan media Islam. Yaitu, penyeragaman pemikiran dan gerak langkah bersama.*



