Artikel

8 Nasihat Luqman untuk Anaknya yang Harus Kita Teladani

HONG KONG – Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Selasa (26/11/2019) malam, menggelar kajian online rutin untuk para voluntir atau relawan. Kajian yang dimulai jam 22.00 melalui konferensi panggilan telepon ini juga diikuti peserta kelas Klinik Al-Qur’an dan siswi kelas sekolah Paket B dan Paket C DD University.

Kajian online diberikan oleh General Manager DDHK, Ustadz Imam Baihaqi, yang menyampaikan nasihat seorang alim bernama Luqman kepada puteranya, yang diceritakan dalam Al-Qur’an, surat Luqman, ayat 12-19. “Kewajiban mendidik anak bukan hanya tanggung jawab ibu. Bapak pun ikut andil,” ujarnya.

Ada 8 nasihat yang diajarkan Luqman kepada anaknya, yang harus diteladani oleh kita, para orang tua, sebagai bekal dalam mendidik anak. Pertama, jadilah hamba yang pandai bersyukur. Sebab, pada hakikatnya kebaikan bersyukur untuk diri sendiri, bukan untuk Allah Ta’ala.

“Kalau kita kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah itu Maha Kaya, Maha Terpuji,” ungkap Ustadz Imam, menyampaikan hikmah yang dikandung surat Luqman tersebut.

Kedua, didiklah anak untuk tidak menyekutukan Allah. Ketiga, berbaktilah kepada orang tua. “Berbuat baik dan menyenangkan orang tua itu sangat penting karena ridha orang tua adalah ridha Allah juga,” kata Ustadz Imam.

Keempat, penuhilah segala perintah orang tua, selama di jalan kebaikan. Tapi kalau diperintah mereka untuk menyekutukan Allah, harus ditolak dengan cara yang sopan dan tidak menyakiti hati mereka.

Kelima, ingatkanlah anak bahwa segala amal perbuatan, walaupun seberat biji sawi, Allah akan membalasnya. Baik itu perbuatan baik maupun perbuatan buruk.

Keenam, didiklah anak untuk mendirikan shalat. “Semenjak anak usia 7 tahun, harus mulai dipaksakan, agar mereka terlatih dan terbiasa menjalankan kewajiban shalat,” ujar Ustadz Imam.

Ketujuh, didiklah anak untuk tidak berlaku sombong dan angkuh. Sebab, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan selalu membanggakan diri.

“Kedelapan, didiklah anak untuk tidak bergaya dalam berjalan dan supaya tidak melengkingkan suaranya. Karena seburuk-buruk suara adalah suara keledai,” ujarnya. [Puji]

Baca juga:

×