DDHK.ORG — Menjadi pegawai identik dengan pendapatan yang pas-pasan. Namun sebetulnya seorang karyawan juga bisa kaya.
Berikut ini 6 kiat yang diberikan para perencana keuangan, Tejasari Asad dan Andy Nugroho, yang bisa diterapkan oleh seorang karyawan untuk meningkatkan kondisi finansialnya, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
Pertama, mulai investasi. Menurut Tejasari, investasi akan mengembangkan uang karyawan lebih optimal.
“Kita bisa meningkatkan uang yang kita miliki jauh lebih tinggi. Artinya, uang kita bekerja saat kita juga bekerja,” kata Tejasari.
Ia menyarankan karyawan menyisihkan minimal 10 persen dari total gajinya untuk diinvestasikan. Aset investasi yang disarankannya adalah aset yang di atas inflasi. Artinya, nilai aset tersebut tidak akan turun atau bahkan cenderung naik kala terjadi inflasi. Misalnya saham, emas, reksa dana, dan properti.
“Coba saja mulai investasi. Meski hanya Rp500 ribu per bulan, tapi kalau dijalani sejak muda, maka hasilnya tinggi,” ujarnya.
Investasi tidak harus berbentuk uang, tapi juga ilmu. Seorang karyawan bisa mengikuti pelatihan tertentu atau membeli buku supaya dapat mengembangkan diri.
Kedua, punya asuransi. Mempunyai proteksi atau dana perlindungan seperti asuransi perlu dilakukan agar ketika terjadi hal-hal buruk terhadap kesehatan uang tidak terkuras untuk membiayainya.
“Karena kalau kita tidak punya asuransi kesehatan, kalau terjadi sesuatu, nanti kita sudah capek-capek mencari uang, uangnya habis untuk bayar rumah sakit,” kata Tejasari.
Ketiga, hindari utang. Agar terhindar dari utang, seorang karyawan harus mengatur pola konsumsinya agar tidak memaksakan diri untuk membeli sesuatu dengan berutang.
Sebab dengan berutang uang karyawan malah akan cepat habis karena juga harus membayar sejumlah bunga yang dibebankan. “Jadi seperti digerogoti itu harta yang sudah kita kumpulkan selama bekerja,” ujar pendiri Tatadana Consulting ini.
Keempat, tingkatkan kinerja. Menurut Andy Nugroho, dengan kemampuan kerja yang baik, seorang karyawan dapat terus diandalkan dan cepat mendapat kenaikan upah. Juga tidak menutup kemungkinan mendapatkan bonus.
“Jadi kalau performanya bagus, mungkin setiap 3 bulan sekali ia dapat bonus. Dari situ penghasilanya jadi besar sekali,” ujar perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Advisors Alliance Group Indonesia ini.
Kelima, hemat. Seorang karyawan harus mampu mengelola uangnya dan tidak mudah tergiur untuk belanja atau membeli sesuatu yang tidak terlalu perlu.
“Artinya kalau ia gajinya tinggi tapi gaya hidupnya boros, tidak bisa mengatur uang dengan baik, tentu uangnya akan habis,” kata Andy.
Keenam, usaha sampingan. Menurut Andy, usaha tersebut bisa berupa berjualan barang, membuat bisnis jaringan, menjadi agen asuransi, atau agen properti.
“Itu bisa mendorong pertumbuhan pendapatan secara masif,” ujarnya. [DDHKNews]