DDHK.ORG — Per 1 November 2021, Pemerintah Hong Kong menyiapkan hotel kedua untuk menampung pekerja rumah tangga (PRT) asing yang baru datang dan menjalani karantina 21 hari. Hotel Rambler Garden, hotel tersebut, berlokasi di Tsing Yi.
Seperti dilansir RTHK, hal itu diumumkan Pemerintah Hong Kong pada hari Sabtu (23/10/2021). “Untuk saat ini, pekerja rumah tangga asing yang masuk Hong Kong hanya dapat menjalani karantina di hotel Silka Tsuen Wan atau pusat karantina pemerintah di Penny’s Bay. Keduanya sering penuh dipesan. Namun mulai 1 November, Rambler Garden Hotel di Tsing Yi akan menyediakan total 500 kamar tambahan khusus untuk PRT asing,” tulis RTHK.
Biaya karantina ini sebesar HK$650 per malam. Atau, sedikit lebih mahal dibandingkan dengan fasilitas karantina di Penny’s Bay yang dikenakan biaya HK$480 per malam. Namun lebih murah dibandingkan dengan biaya yang dikenakan oleh hotel Silka Tsuen Wan yang sebesar HK$800 per malam.
Cheung Kit-man, Ketua Asosiasi Agensi Tenaga Kerja Hong Kong, menyambut baik pengumuman ini. Ia berharap aka nada lebih banyak lagi kamar karantina yang disediakan di masa depan.
“Tentu saja [kami] senang. Setidaknya kami memiliki 500 kamar. Industri kami meminta 1.000, setidaknya mereka dapat memiliki 50 persen dari permintaan kami,” ujarnya, seperti dilansir RTHK.
Ketersediaan kamar karantina untuk PRT asing yang baru datang ke Hong Kong ini disebutnya masih kurang dari permintaan yang dibutuhkan. “Karena kami masih memiliki sekitar 7.000 pekerja yang masih menunggu untuk datang, termasuk [dari] Indonesia dan Filipina. Saya berharap mereka dapat melepaskan 500 [kamar] lagi. Bahkan [jika] mereka buka 500 lagi, kita masih harus menunggu sekitar empat sampai lima bulan untuk membiarkan semua pekerja datang bekerja di Hong Kong,” ujar Kit-man.
Merespons itu, Pemerintah Hong Kong akan mempertimbangkannya. Namun, keputusan akhirnya tergantung pada situasi wabah virus secara global dan lokal.
“Pemerintah memahami kebutuhan keluarga lokal akan PRT asing. Namun, pandemi global sangat parah dan pemerintah harus dengan waspada menegakkan kebijakan pencegahan kasus impor. Penerimaan pekerja rumah tangga asing ke Hong Kong harus dilanjutkan secara bertahap dan tertib,” kata seorang juru bicara Pemerintah. [DDHKNews]