Sebagai pekerja migran di Hong Kong dan Macau, penerbangan menggunakan pesawat merupakan keniscayaan bagi kita. Baik itu saat pulang cuti ke Tanah Air dan kembali ke Negeri Beton, maupun saat momen diajak bepergian ke luar negeri oleh majikan.
Seorang mantan pilot bernama Jeremy Burfoot memberikan 3 kiat kepada para penumpang pesawat agar penerbangannya nyaman dan menyenangkan.
Kiat pertama yang diberikan oleh Jeremy, bersikap baik kepada orang lain. “Jika Anda bersikap lebih baik kepada orang lain, bahkan jika mereka orang asing, itu akan tercermin kembali kepada Anda, dan itu membuat hidup lebih menyenangkan. Jadi mengingat bahwa perjalanan tidak 100 persen menyenangkan, Anda sebenarnya dapat meningkatkan persentasenya sedikit dengan bersikap baik kepada orang lain,” kata mantan pilot Qantas, maskapai asal Australia, seperti dikutip CNN Indonesia dari Stuff.
Kiat kedua, membawa tisu basah. Sebab, menurut dia, apabila mengetahui yang sebenarnya, penumpang mungkin tidak akan pernah melihat meja baki di kursi pesawat dengan cara yang sama lagi. Tisu basah bisa dipakai untuk mengelap permukaan-permukaan di kabin pesawat yang dinilai kotor.
“Kita salah paham bahwa barang-barang itu dibersihkan di antara penerbangan. Tidak terlalu sering dibersihkan. Ketika pengujian dilakukan di pesawat terbang, ditemukan bahwa pesawat terbang merupakan tempat berkembang biaknya kuman. Jumlah kuman di pesawat terbang menjadi perhatian,” ujar Jeremy.
Ketiga, menggunakan headphone peredam bising selama berada di dalam pesawat terbang. “Saya telah mengatakan ini kepada orang-orang, dan kemudian mereka melakukannya, dan kembali kepada saya dan memeluk saya dan berkata, ‘Saya tidak percaya betapa itu (headphone) membuat penerbangan saya jauh lebih baik’,” kata Jeremy.
“Anda menghilangkan suara mesin. Anda menghilangkan teriakan anak-anak, dan tiba-tiba, alih-alih mendapat lingkungan yang bising, headphone membuat sekitar terasa damai. Dan juga, saya jelaskan ini dalam The Secret of Flying, tingkat kebisingan di pesawat terbang sebenarnya membuat rasa makanan menjadi lebih buruk. Itu fakta ilmiah,” ujarnya.