Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengatakan tiga orang mencari perawatan di unit gawat darurat rumah sakit umum hingga jam 16.50 pada hari Selasa (23/9/2025) ketika Topan Super Ragasa semakin dekat ke Negeri Beton. Hingga jam 17.00, juga terdapat 4 laporan pohon tumbang dan 1 laporan tanah longsor.
“Tidak ada laporan banjir yang diterima,” tulis RTHK.
Sebanyak 422 orang dilaporkan mencari perlindungan di 47 tempat penampungan sementara (shelter) di bawah Departemen Dalam Negeri. Sementara itu, Dinas Penerbangan Pemerintah mengerahkan sebuah drone untuk mengumpulkan data cuaca. Sebuah video yang diunggah di media sosial Biro Keamanan menunjukkan drone tersebut menembus inti dinding mata topan super. Mengingat kekuatan dan jangkauan Ragasa yang sangat luas, drone tersebut hanya berhasil menangkap sekitar seperempat dinding mata, kata unggahan tersebut.
Juga dilaporkan, tiga anggota keluarga diselamatkan setelah mereka jatuh ke laut pada hari Selasa ketika mereka sedang menyaksikan ombak di Chai Wan. Insiden itu terjadi sekitar jam 15.00 ketika orang tua dan anak laki-laki mereka yang baru berusia 5 tahun, bersama dengan putri mereka yang berusia 9 tahun, berada di dekat pantai dekat Ka Yip Street.
“Ibu dan anak laki-laki itu jatuh ke laut. Ayahnya melompat ke air dan mencoba menyelamatkan mereka,” tulis RTHK.
Sebuah sampan di dekatnya menyelamatkan ibu dan anak laki-laki itu, sementara sang ayah diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran. Ketiganya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Eastern di mana ibu dan anak laki-laki itu masih pingsan di unit perawatan intensif.
Wakil kepala pemadam kebakaran Hong Kong, Fok Chun-ming, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas berbahaya selama badai berlangsung. “Saya mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan kekuatan alam. Sekalipun kita dapat melakukan operasi penyelamatan dalam waktu singkat, kekuatan alam sangatlah besar,” ujar Fok.
“Kami mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas yang membahayakan jiwa, atau mengejar angin dan ombak dalam cuaca ekstrem ini. Mohon tetap berada di tempat yang aman,” kata Fok.
Ragasa Lebih Intens daripada Mangkhut, Peringatan Akan Ditingkatkan
Peringatan topan tertinggi di Hong Kong, Sinyal Badai No. 10, berlaku selama 10 jam saat Topan Super Mangkhut menghantam Hong Kong pada tahun 2018. Ini adalah durasi terlama kedua untuk sinyal tersebut sejak Perang Dunia II.
Namun mantan direktur Observatorium Hong Kong Shun Chi-ming memperingatkan bahwa Topan Super Ragasa lebih intens daripada Mangkhut. “Topan Super Mangkhut pada tahun 2018, yang mendarat di Luzon sebelum menghantam Hong Kong, melemah sekitar 30 persen dalam hal intensitas maksimum,” kata Shun, saat berbicara di program Backchat RTHK. Sebab, ujarnya, Mangkhut mendarat sebagian di Filipina sebelum menuju Hong Kong.
“Namun dalam kasus ini, Ragasa tampaknya melintasi Selat Luzon dan muncul pada dasarnya dengan cara yang sama, dengan intensitas yang sangat kuat kini menuju Hong Kong,” ujarnya.
Sejalan dengan pernyataan Shun, Observatorium mengatakan pihaknya dapat mengeluarkan sinyal peringatan topan yang lebih tinggi antara jam 23.00 pada hari Selasa dan jam 03.00 pada hari Rabu (24/9/2025) karena Topan Super Ragasa semakin dekat ke Hong Kong. Sebelumnya, sinyal nomor 8 (T8) dikeluarkan pada jam 14.20 pada hari Selasa.
Para peramal cuaca mengatakan peringatan yang lebih tinggi akan bergantung pada jarak badai dari kota dan perubahan kondisi angin setempat. Mereka mengatakan wilayah tersebut sudah mengalami beberapa angin kencang di dataran tinggi.
Ragasa diperkirakan akan berada pada titik terdekatnya dengan Hong Kong pada Rabu pagi. “Cuaca diperkirakan akan memburuk dengan cepat semalaman, dengan angin yang menguat dengan cepat. Cuaca akan terus memburuk besok. Angin kencang hingga badai akan terjadi secara lokal, dan angin akan mencapai kekuatan badai di lepas pantai dan di dataran tinggi pada awalnya,” Observatorium memperingatkan.
“Laut akan sangat besar dengan gelombang besar. Akan ada gelombang yang melampaui garis pantai, yang akan sangat signifikan di sepanjang pantai timur dan selatan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.