Topan Super Ragasa diprediksi lebih dahsyat dari Mangkhut yang pernah menghadirkan kerusakan parah di Hong Kong pada tahun 2018. Ancaman yang dibakalan dihadirkan Ragasa diperkirakan akan lebih besar, dan topan ini tidak akan melemah sebelum mencapai titik terdekatnya dengan Negeri Beton pada Rabu (24/9/2025), menghantam Hong Kong dengan anginnya yang sangat kencang.
Peramal cuaca dari Observatorium Hong Kong telah mengeluarkan Sinyal Siaga No. 1 (T1) pada jam 12.20 hari Senin (22/9/2025). Rencananya, peringatan akan ditingkatkan menjadi T3 pada jam 21.40. Sedangkan Sinyal T8 kemungkinan akan dikeluarkan antara jam 13.00 hingga 16.00 pada hari Selasa (23/9/2025).
“Sebelum Topan Super Mangkhut menghantam Hong Kong, ia bergerak ke arah barat di sebelah timur Filipina. Saat itu, Mangkhut mendarat sebelum bergerak menuju Laut Cina Selatan. Dan ketika topan mendarat, kekuatannya akan melemah hingga batas tertentu. Namun menurut prakiraan saat ini, Ragasa tidak akan mencapai daratan yang signifikan… jadi ada ancaman yang cukup besar bagi pesisir Guangdong,” kata pejabat ilmiah senior Choy Chun-wing.
Choy menjelaskan, topan super Ragasa, yang membawa angin kencang maksimum sekitar 230 kilometer per jam di dekat pusatnya, akan membawa angin tenggara yang “sangat kuat” yang bertiup langsung dari laut ke daratan saat mendekati wilayah tersebut. Ia mengatakan Hong Kong rentan terhadap angin kencang kali ini.
“Angin dari timur atau tenggara akan bertiup dari permukaan laut, jadi tidak akan ada banyak penghalang dan angin akan sangat kencang,” kata Choy.
Ragasa akan membawa hujan lebat dan badai petir, disertai gelombang pasang yang signifikan yang mungkin menyebabkan permukaan laut serupa dengan yang terjadi di Mangkhut serta Topan Hato pada tahun 2017.
Kepala Eksekutif John Lee telah meminta para pejabat senior di pemerintahannya untuk tidak meremehkan dampak Topan Super Ragasa karena masih terdapat ketidakpastian mengenai badai tersebut. Pemimpin hong Kong ini juga mengatakan pada hari Senin bahwa ia telah memerintahkan para pejabat untuk mengaktifkan Pusat Pemantauan dan Dukungan Darurat terlebih dahulu dan bertemu dengan Kepala Sekretaris Eric Chan dan Sekretaris Keamanan Chris Tang di pusat tersebut untuk membahas rencana kesiapsiagaan.
“Jalur dan intensitas Ragasa masih belum pasti. Pemerintah akan terus memantau perkembangan terbaru dan menyesuaikan pengaturannya. Saya telah meminta semua kepala biro dan kepala departemen untuk tidak meremehkan kekuatan topan ini dan agar mereka merencanakan dengan matang dan bersiap sepenuhnya,” tulis Lee di media sosialnya.
Semua Kelas Diliburkan pada Hari Selasa dan Rabu
Biro Pendidikan telah mengumumkan bahwa semua kelas akan diliburkan pada hari Selasa dan Rabu karena Topan Super Ragasa. Penangguhan selama dua hari ini akan berdampak pada taman kanak-kanak, pusat penitipan anak, serta sekolah dasar, menengah, luar biasa, dan sekolah malam.
Selama penangguhan kelas, sekolah tidak akan menerima formulir pendaftaran untuk tempat diskresioner kelas satu SD. Batas waktu pengiriman formulir pendaftaran telah diperpanjang hingga 30 September. Pusat penitipan anak dan unit layanan yang dikelola oleh Departemen Kesejahteraan Sosial juga akan ditutup.
Otoritas Rumah Sakit mengatakan layanan kecelakaan dan gawat darurat di rumah sakit umum akan tetap beroperasi normal selama badai. Layanan rawat jalan akan diliburkan ketika sinyal No. 8 atau lebih tinggi dikeluarkan, dan semua layanan non-darurat juga akan diliburkan pada hari Rabu.
Tempat penampungan sementara Kantor Distrik akan dibuka lebih awal pukul 8 pagi pada hari Selasa, dan kantor siap membuka tempat penampungan individu lebih awal jika diperlukan. Layanan darurat 24 jam telah tersedia untuk melayani pertanyaan publik. Pasukan penyelamat darurat, termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi, Layanan Bantuan Sipil, dan Layanan Medis Tambahan, bersiaga penuh.
Mulai Selasa Malam, Penerbangan Dikurangi Signifikan
Otoritas Bandara Hong Kong memperingatkan para penumpang pesawat untuk mengantisipasi gangguan pada rencana perjalanan mereka karena Topan Super Ragasa menerjang Hong Kong dan memaksa pembatalan penerbangan. Otoritas tersebut mengantisipasi penurunan signifikan dalam jumlah penerbangan penumpang mulai pukul 18.00 pada hari Selasa karena badai semakin dekat ke Hong Kong.
Meskipun bandara akan tetap buka seperti biasa, bandara mengimbau para pelancong untuk memeriksa dengan maskapai penerbangan mereka sebelum menuju bandara Chek Lap Kok. Maskapai utama Hong Kong, Cathay Pacific, telah mengumumkan bahwa lebih dari 500 penerbangan akan terdampak sebelum layanan diperkirakan akan kembali beroperasi secara bertahap pada hari Kamis.
Penerbangan yang dioperasikan oleh Hong Kong Airlines antara pukul 18.00 pada hari Selasa dan pukul 06.00 pada hari Kamis akan dibatalkan, sementara HK Express membatalkan lebih dari 100 penerbangan. “Kami perkirakan mulai pukul 6 sore besok, akan ada pengurangan signifikan jumlah pendaratan dan keberangkatan pesawat karena kondisi angin yang kurang baik. Pergerakan akan sangat terbatas. Pada hari Rabu, kami perkirakan sebagian besar pergerakan mungkin akan terdampak,” ujar Wing Yeung, Direktur Layanan Otorittas Bandara Hong Kong.
Yeung mengatakan sebagian besar restoran dan toko di bandara akan tetap beroperasi seperti biasa. Lebih dari 1.000 staf bandara akan siap sedia untuk memberikan bantuan dan mendistribusikan air, biskuit, dan selimut kepada penumpang yang membutuhkan. [Sumber: RTHK, HK Observatory]