Tips Supaya Rajin Baca Al-Qur’an dan Khusyuk Shalat

TANYA:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ustadz, bagaimana caranya agar saya bisa rutin membaca Al-Qur’an? Sebab, kalau sudah capek, trus tidur. Trus, kalau shalat selalu terburu-buru, tidak bisa fokus.

Mohon tipsnya, Ustadz.

Terima kasih, Ustadz.

Salam,

Sri Wahyuni, Tai Po.

JAWAB:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillah… Ibadah adalah aktifitas yang paling disukai oleh Allah SWT dan merupakan tujuan diciptakannya manusia, termasuk jin. Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ

{سورة الذاريات:٥٦}

“Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan  manusia melainkan supaya mereka beribadah  kepada-Ku”. {Q.S. Adz-Dzãriyãt: 56}

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Ibadah adalah sesuatu yang mencakup apa saja yang bisa mendatangkan cinta dan ridha Allah SWT, baik berupa ucapan, amalan, atau yang lainnya”.

Diantara ibadah yang paling utama adalah shalat, karena ia merupakan rukun Islam kedua, tiang agama, serta ibadah pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ. (رواه الترمذي)

“Sesungguhnya amalan pertama seorang hamba yang dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila (shalatnya) baik, maka ia akan beruntung dan selamat. Namun apabila (shalatnya) rusak, maka ia akan celaka dan merugi. Apabila (shalatnya yang wajib) ada sesuatu kekurangan, maka Allah ‘azza wajalla berkata: Lihatlah apakah hamba-Ku ini mempunyai amalan shalat sunnah sehingga ia bisa menyempurnakan kekurangan shalat wajibnya, sehingga seluruh amalannya bergantung sesuai shalatnya”. (H.R. Tirmidzi)

Membaca Al-Qur’an juga termasuk ibadah paling utama. Rasulullah saw bersabda:

أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ. (رواه البيهقي)

“Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an.” (H.R. Baihaqi)

Membaca 1 huruf dari Al-Qur’an akan diberikan pahala 1 kebaikan, dimana 1 kebaikannya akan dilipatgandakan hingga 10. Al-Qur’an juga akan menjadi sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya ketika di dunia.

Lalu, bagaimanakah jika seseorang bekerja dengan sangat sibuk sampai menghabiskan banyak waktu sehingga untuk shalat saja terburu-buru dan sulit sekali untuk meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an?

Bekerja mencari nafkah merupakan suatu ibadah karena termasuk berusaha untuk menghidupi keluarga dan termasuk jenis jihad di jalan allah. Akan tetapi kita harus mempunyai manajemen waktu yang bagus dalam kehidupan ini. Jangan sampai melakukan suatu ibadah bersifat parsial atau sebagian saja dengan melalaikan ibadah lainnya.

Ibnul Qoyyim berkata: “Ibadah paling baik adalah ibadah yang dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing”.

Maksud ucapan beliau adalah misal kita mendengar adzan, maka ibadah paling baik adalah menjawab dan shalat berjamaah. Jika kita kedatangan tamu, maka ibadah terbaik adalah memuliakannya, bukan malah membaca Al-Qur’an dan tidak menghiraukan tamu tersebut. Jika kita kedatangan pengemis, maka ibadah terbaik adalah memberi sedekah kepadanya. Dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Sehingga kita memposisikan diri kita sesuai dengan momen yang tepat. Kecuali jika kita ada di posisi yang luang dan kita bisa menggunakannya dengan jenis ibadah sesuai keingingan kita seperti membaca Al-Qur’an, dzikir, atau yang lainnya.

Saran saya adalah:

  1. Memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan istiqomah dalam ibadah, khususnya shalat dan membaca Al-Qur’an.
  2. Melakukan pendekatan secara baik-baik dengan atasan atau majikan agar bisa memberikan kelonggaran waktu untuk ibadah.
  3. Sempatkan untuk membaca Al-Qur’an meskipun hanya sedikit setiap harinya. Jangan sampai kita tidak membacanya dalam satu hari. Karena orang yang menyempatkan dan menyibukkan diri dengan Al-Qur’an, maka keinginannya akan dijawab Allah meskipun ia tidak melantunkan doa tersebut.
  4. Yakinkan pada diri kita bahwa shalat dan sabar adalah sebaik-baik penolong kita kepada Allah.
  5. Jika kita masih merasa shalat fardlu kita kurang sempurna, sempurnakan dengan shalat sunnah di waktu lainnya atau dengan ibadah-ibadah lainnya sebisa kita.

Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk taat kepada-Nya. Ãmîn…

Wallâhu a’lam bish-showâb.

Salam!

Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419.

Exit mobile version