DDHK News, Hong Kong – Seperti di negara-negara lain, aksi unjuk rasa menandai hari buruh internasional (May Day) di Hong Kong. Sekitar 5.000 orang turun ke jalan untuk bergabung dalam aksi demonstrasi yang dipusatkan di Victoria Park.
Massa demonstran yang dimotori Confederation of Trade Unions (CTU), terdiri dari pekerja domestik dan buruh migran, juga kalangan guru dan pekerja konstruksi, menyuarakan tuntutan perbaikan kondisi kerja. Massa juga menuntut Chief Executive Leung Chun-ying agar memenuhi janji kampanyenya.
“Hong Kong memiliki ekonomi kelas dunia, tapi sistem perlindungan pekerjanya masih berkelas dunia ketiga. Ini memalukan,” ujar ketua Partai Buruh yang juga pengacara Hong Kong, Lee Cheuk-yan, dalam orasinya di Victoria Park, seperti dikutip laman South China Morning Post.
Sedikitnya 12 kelompok buruh migran hadir dalam aksi tersebut. Mereka menuntut gaji minimum yang lebih baik, perubahan aturan agensi, dan meminta pemerintah membolehkan buruh migran pekerja rumah tangga tinggal di luar rumah majikan.
Massa demonstran dihalangi polisi ketika berusaha masuk ke Kator Pemerintah Pusat di Tamar, setelah petisi mereka ditolak pemerintah.
Aksi demo juga berlangsung di Macau. Di negeri bekas jajahan Portugis ini, sejumlah kelompok demonstran berkumpul di Lao Hon Park dan sekitar Alameda da Tranquilidade.(mel/scmp.com/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
