Thailand selatan yang dihuni mayoritas warga Muslim terus bergolak. Militer Thailand dikabarkan menembak mati empat warga Muslim, termasuk seorang pria tua dan seorang remaja, di wilayah Pattani. Menurut polisi, Senin (30/1), para korban adalah kerabat Muslim laki-laki yang baru kembali dari pemakaman dengan menggunakan sebuah truk.
“Tentara penjaga melihat sebuah truk pick-up dan memintanya untuk berhenti. Mereka kemudian mendengar suara tembakan dan diasumsikan mereka sedang ditembaki sehingga mereka menyerang truk dengan tembakan, menewaskan empat orang dan melukai lima orang lainnya,” kata laporan polisi tentang insiden hari Minggu malam itu.
Seorang pria berusia 70 tahun dan pemuda 18 tahun juga tewas, sementara lima pria dan anak laki-laki juga terluka termasuk tiga remaja, berusia 14, 15 dan 19, serta pria berusia 76 tahun.
Warga setempat mengatakan, korban tewas merupakan penduduk biasa dan tidak punya kaitan dengan kelompok perlawanan Muslim mana pun.
Thailand selatan merupakan kawasan yang bergejolak karena perjuangan warga Muslim untuk memisahkan diri dari pemerintah Bangkok. Sejak perlawanan marak delapan tahun lalu, sekitar 5.000 tewas di Thailand selatan.
Warga Melayu Muslim merupakan mayoritas penduduk di tiga provinsi di wilayah selatan negara itu, yaitu Pattani, Yala, dan Narathiwat. Ketiga provinsi itu dibentuk dari Kesultanan Islam Pattani yang pada tahun 1909 dimasukkan ke dalam wilayah kerajaan Thailand dalam perjanjian dengan Inggris. (AFP/BBC).*
