Guna menjangkau masyarakat Australia yang lebih luas, masjid-masjid Australia selatan di Adelaide menggelar open house, membuka pintu mereka untuk pertama kalinya kepada publik, menawarkan warga non-Muslim Australia kesempatan untuk bersosialisasi dengan umat Islam dan mendapatkan informasi lebih baik tentang Islam dan gaya hidup kaum Muslim.
“Tahun ini, kami dengan senang hati menyambut masyarakat Adelaide untuk pertama kalinya secara resmi,” kata Ahmed Zreika dari Islamic Society of South Australia kepada surat kabar The Advertiser (27/1). “Kami yakin inisiatif ini akan memberikan wawasan yang lebih luas bagi masyarakat Adelaide tentang Islam dan membangun saling pengertian dan harmoni dalam masyarakat.”
Dikatakannya, acara open house akan digelar di masjid Gilles Plains dan masjid Park Holme. Kaum Muslim siap memberikan kesempatan yang fantastis bagi publik untuk bersosialisasi dengan Muslim dan menjawab pertanyaan tentang budaya, gaya hidup, dan Islam.
Dimulai pada Jumat, forum diselenggarakan bersama Syekh Yehya Safi dari New South Wales. Sesi lain diadakan hari Sabtu dengan Mufti Ibrahim Abu Muhammad.
Membuka pintu masjid untuk kalangan non-Muslim berguna untuk menghapus kesalahpahaman tentang Islam dalam masyarakat Muslim.
“Kami berharap membangun jembatan antara komunitas Muslim dan non-Muslim di Australia Selatan, karena sebagian besar non-muslim termakan propaganda menentang Islam dan Muslim. Sekarang kami membuka hati dan masjid kami,” kata Zreika Advertiser.
“Kami meminta orang untuk masuk ke dalam masjid-masjid dan berdialog dengan kaum Muslim. Anda akan menemukan bahwa orang-orang Muslim mengasihi orang-orang Australia. Kita adalah umat manusia dan kita memiliki iman yang berbeda. Kami menghormati iman Anda dan kami hanya meminta Anda untuk menghormati kami,” tambahnya.
Kaum Muslim telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun dan kini jumlahnya sekitar 1,7 persen dari 20 juta penduduk. Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen. (Mel/Onislam.net/ddhongkong.org).*
