ArtikelHikmah

Lelaki Tua di Kapal Nabi Nuh

KAUM Nabi Nuh a.s. termasuk komunitas manusia yang diadzab Allah SWT sehingga musnah. Adzab berupa banjir besar yang menenggelamkan mereka itu diturunkan-Nya karena mereka mengingkari agama Allah yang dibawakan Nabi Nuh. Nabi

Nuh sendiri bersama pengikutnya, juga sejumlah pasangan makhluk melata, selamat dari adzab tersebut. Karena, sebelumnya Nuh diperintahkan Allah membuat sebuah kapal (perahu) untuk menyelamatkan diri. Ketika Nabi Nuh berada di atas kapal, satu per satu diperhatikannya para penumpang. Tiba-tiba matanya memandang seorang lelaki tua yang tak dikenalnya.

“Siapa Anda?” tanya Nuh.

“Aku Iblis,” jawab lelaki tua itu.

“Mengapa kau mau ikut kami?”

“Aku bukan mau ikut kapalmu dan ingin selamat bersamamu. Aku hanya ingin mengganggu hati para pengikutmu. Biarlah tubuh mereka bersamamu asal hati mereka bersamaku.”

“Keluarlah dari kapalku, hai musuh Allah!”

“Wahai Nuh, aku menyimpan lima kiat yang dengannya aku bisa mencelakakan umat manusia. Aku akan sebutkan kepadamu tiga, tapi akan menyembunyikan darimu dua lainnya.”

“Aku tidak berminat mendengar tiga kiat yang kau sebutkan itu, tapi sebutkan dua kiat yang kau sembunyikan dariku.”

“Wahai Nuh, aku akan berusaha membinasakan manusia dengan dua cara. Pertama, dengan cara menanamkan sifat dengki dalam hati mereka, dan kedua dengan cara menanamkan sifat serakah dalam jiwa mereka. Karena dengki maka aku dilaknat Allah dan dijadikan sebagai setan terkutuk. Dan karena serakah maka Adam menghalalkan segala makanan di surga sehingga ia dikeluarkan. Dengan dua sifat ini, kami semua dikeluarkan dari surga.”*

Baca juga:

×