Sebanyak 600 jama’ah hadir dalam Kajian Akbar bersama KH. Slamet Ibnu Syam dan Ustadzah Nabilah Abdul Rahim Bayan Irsad yang diselenggarakan Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) di Aula Masjid Kowloon, Tsim Sha Tsui, Hong Kong pada Ahad (27/4/2025). Kajian bertemakan “Membumikan Al Qur’an” itu terbagi dalam dua sesi, pagi dan siang.
Hadir dalam agenda tersebut, General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong Ustadz Fajar Shofari Nugraha beserta keluarga, perwakilan dari KJRI Hong Kong, Ibu Endah R Yuliarti, perwakilan majelis dan tamu undangan, serta jama’ah umum yang mengikuti agenda Kajian Akbar. Di sesi siang, hadir juga perwakilan para pekerja profesional di Hong Kong, diantaranya Ibu Tenny Tresnawaty Edison, istri Konjen KJRI HK, dan perwakilan dari BRI Remittance.

Pembawa acara yang bertugas adalah mahasiswi dari Hong Kong University of Science and Techonology. Selepas membuka acara, agenda dilanjutkan dengan pembacaan sholawat dari gabungan majelis dan tilawah Al Qur’an dan sari tilawah oleh Ibu Dzurriyah dan Ibu Siti Muslikhah.

Dalam rangkaian Kajian Akbar bersama DDHK, Ustadz Fajar memberikan sambutan bahwa Al Qur’an adalah pedoman hidup manusia, dan pembelajaran Al Qur’an harus senantiasa dimulai dari diri sendiri dan ruang lingkup keluarga. “Seorang ibu khususnya, menjadi madrasah Al Qur’an pertama bagi anak-anaknya,” kata Ustadz Fajar.
Agenda dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Endah R Yuliarti, Konsul Pensosbud KJRI Hong Kong. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan KJRI mendukung penuh setiap aktivitas kebaikan yang dilakukan oleh Warga Indonesia di Hong Kong dan agenda seperti ini harus tetap dirawat karena akan memberikan pencerahan bagi warga Indonesia di Hong Kong.

Pada acara inti, dalam tausiyah agamanya, KH. Ibnu Syam menyampaikan terdapat tiga syarat menjadi ahli Qur’an. Pertama, Amalul Lisan (lisan yang senantiasa berikhtiar untuk selalu membaca dan membiasakan diri belajar Al Qur’an ). Kedua, Amalul Janaan (hati yang senantiasa ikhlas dalam belajar Al Qur’an). Ketiga, Amalul Abdan (anggota tubuh yang senantiasa mengamalkan isi kandungan Al Qur’an).
Kemudian Ustadzah Nabilah juga menyampaikan perihal bagaimana kita senantiasa bisa melatih diri agar istiqomah dalam ketaatan kepada Allah. Salah satunya, istiqomah dalam mempelajari Al Qur’an.
Selepas kajian inti, terdapat sesi tanya-jawab dan do’a yang dipandu oleh Ustadz Husnul Muttaqin di sesi pagi, dan KH. Ibnu Syam di sesi siang dengan pembacaan do’a khotmil Qur’an yang diikuti oleh seluruh jama’ah yang hadir. Acara pun ditutup oleh pembawa acara dengan do’a kafarotul majelis. (FSN/DDHK)