SURABAYA | JAWA TIMUR – Namanya pak Sueb, sehari-hari berprofesi sebagai kuli angkut barang di pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur. Selama pandemi Covid 19, hampir tidak ada pemasukan, karena pasar tak lagi ramai. Padahal pak Sueb hanya bergantung pada keramaian pasar dimana beliau dapat upah setelah mengangkut sayur dan belanjaan.
Di usianya yang sudah cukup tua, menjadi kuli angkut dan bongkar muat adalah satu-satunya andalan pria berusia 55 tahun itu untuk tetap bisa menghidupi keluarga.
Pak Sueb merupakan salah satu penerima manfaat penyaluran bantuan pangan untuk masyarakat di Jawa Timur yang terdampak ekonomi akibat Covid-19 yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa Jawa Timur. Saat tim Dompet Dhuafa Jawa Timur memberikan bantuan Kado Pangan berisi sembako, amanah dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong, beliau terlihat sangat terharu dan merasa senang.
Bantuan itupun tak pelak membangkitkan optimisme beliau, di tengah kecilnya pemasukan sebagai kuli angkut sayur dan belanjaan. “Gusti Allah mboten sare mas, Allah sareng tiang tiang sing purun celak kaleh Allah (Allah tidak tidur, Mas. Allah bersama orang yang mau dekat dengan-Nya),” begitu ujarnya, saat menerima sembako bantuan PMI Hong Kong.
Pak Sueb berprinsip, selagi dirinya masih dapat diberi kesempatan oleh Allah untuk mencari rezeki, ia akan tetap mencarinya.
Masih banyak saudara dan kawan kita yang terdampak pandemi ini. Kami butuh Kamu untuk melengkapi.
Terima kasih PMI Hong Kong atas bantuannya melalui Dompet Dhuafa Hong Kong. [DDHKNews]
