DDHK News, Indonesia — Gerakan Indonesia Berdaya (GIB) bisa menjadi salah satu solusi atas kemiskinan yang terjadi di Tanah Air. Gerakan ini mengumpulkan sedekah dan sumbangan untuk membeli lahan-lahan yang tidak dioptimalkan.
Dana sedekah yang terkumpul dikelola oleh Dompet Dhuafa yang sudah beroperasi selama 20 tahun lebih. Lembaga non profit yang diaudit oleh Grant Thornton tersebut telah mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian.
Demikian dikemukakan Presiden Direktur Dompet Dhuafa (DD), Ahmad Juwaini, pada peluncuran buku Quick Wins – Percepat Langkah Kemenangan di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (28/2/2014).
“Kami memanfaatkan lahan-lahan di Indonesia yang tidak produktif untuk dijadikan lahan pertanian dan peternakan untuk membantu para petani sekaligus hasilnya dapat digunakan dan kegiatan sosial,” ujar Ahmad seperti dikutip jpnn.com.
Gerakan Indonesia Berdaya mengusung misi untuk mengurangi kemiskinan melalui program sedekah. Untuk mengoptimalkan misinya, gerakan yang diinisiasi oleh 40 tokoh nasional dari berbagai latar belakang profesi ini meluncurkan buku yang memuat kumpulan tulisan dari para pegiat dan kontributor Gerakan Indonesia Berdaya yang dibentuk pada September 2013, di antaranya Peggy Melati Sukma, Endy Kurniawan, dan Iwel.
“Melalui tulisan dari para pegiat tersebut diharapkan masyarakat dapat termotivasi dan terinspirasi untuk ikut berpartisipasi,” kata Ahmad Juwaini.
Sejumlah tokoh seperti pengusaha, motivator, hingga artis telah bergabung dengan Gerakan Indonesia Berdaya, antara lain Anies Baswedan, Ahmad Fuadi, Ahmad Gozali, Habiburahman El-Shirazy, Yusuf Mansyur, Fahira Idris, Dude Harlino, dan Marshanda. (mel/jpnn.com/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
