DDHK News, Indonesia — Banjir merendam ribuan rumah warga dan areal persawahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dompet Dhuafa (DD) Jawa Tengah menurunkan tim untuk merespon banjir tersebut.
Tim DD Jateng dan relawan lokal menemukan beberapa desa yang terparah terkena dampak banjir, yaitu Desa Tondomulyo dan Karangrowo (Kecamatan Jakenan), Doropayung, Kedungpancing, dan Tluwah (Kecamatan Juwana). Ketinggian air rata-rata 1-3 meter.
Sekitar 7000 warga mengungsi di beberapa titik pengungsian yang tersebar di Pati. Minimnya alat evakuasi seperti perahu karet membuat lama proses evakuasi.
“Untuk evakuasi pengungsi berjalan dengan lancar, kendalanya adalah akses warga yang susah dijangkau dan terbatasnya sarana. Sedangkan yang tidak mau dievakuasi karena mereka beralasan menjaga harta benda mereka,” ungkap Fadillah Rachman, Kepala Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah.
Pria yang akrab disapa Fadil ini menuturkan telah menerjunkan 30 relawan untuk membantu evakuasi warga yang masih belum terakses bantuan logistik maupun yang belum ada listrik karena aliran listrik yang mati.
Banji ini mengakibatkan 3 kabupaten (Jepara, Kudus, Pati) terisolir karena tidak bisa diakses baik melalui jalur pantura maupun jalan alternatif. Dompet Dhuafa Jawa Tengah melaksanakan beberapa aksi lanjutan seperti pembuatan dapur umum untuk menunjang suplai makanan bagi pengungsi. (dompetdhuafa.org).*
