DDHK.ORG – Ribuan karyawan Cathay Pacific terancam kehilangan pekerjaan. Sebab, maskapai penerbangan asal Hong Kong itu berencana menghapus 8.500 pekerjaan di perusahaan tersebut. Kebijakan itu akan berdampak pada sekitar 5.900 karyawannya di dalam dan luar Hong Kong. Cathay juga akan menutup maskapai regionalnya, Cathay Dragon.
“Kami telah mengambil setiap tindakan yang memungkinkan untuk menghindari kehilangan pekerjaan hingga saat ini,” kata CEO Cathay Pacific Group, Augustus Tang, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir CNN, Kamis (21/10/2020).
Di antara langkah-langkah drastis yang telah dilakukan Cathay Pacific, pada awal musim panas ini, Pemerintah Hong Kong setuju untuk memimpin bailout sebesar US$5 miliar dari maskapai itu, dengan mengambil kepemilikan saham minoritas. Cathay mengatakan minggu ini pihaknya akan mengoperasikan hanya sekitar 10 persen dari kapasitas penerbangan penumpang pra-pandemi untuk sisa tahun 2020, dan di bawah 50 persen untuk tahun 2021.
Meski begitu, ungkap Tang, perusahaan terus membakar uang sebanyak HK$2 miliar (sekitar Rp3,9 triliun) per bulan. “Perubahan (kebijakan yang disampaikan pada) hari Rabu akan mengurangi cash burn (bakar uang) perusahaan sekitar 500 juta dolar Hong Kong (US$65 juta) per bulan,” ujarnya.
Setelah pengumuman yang disampaikan, pada hari Rabu saham Cathay Pacific pun melonjak 4 persen. [DDHK News]
