DDHK News, Hong Kong – Tenaga kerja Indonesia kususnya Buruh Migran Indonesia (BMI) yang bekerja di Hong Kong kembali berduka. Penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia kembali terjadi dan sangat tidak berperikemanusian.
Erwiana Sulistyaningsih (BMI Hong Kong asal Ngawi Jawa Timur) pemegang nomor passport AS.321825 mengalami luka-luka berat yang hingga berita ini diturunkan masih dalam perawatan di rumah sakit setempat. Ia pulang dengan kondisi mengenaskan, muka lebam, tangan dan kaki terluka, dan susah berjalan.
Ia pulang ke Indonesia pada Kamis (9/1). Saat di Bandara CHEK LAP KOK – HONG KONG, salah seorang BMI berinisial R yang hendak bercuti ke Indonesia menghampirinya dan terkuaklah kasus ini.
Pada awalnya Erwiana tidak mau berbicara, namun akhirnya ia mengaku bahwa ia disiksa dan diperlakukan tidak baik oleh majikannya. Ketika di bandara petugas telah menyarankannya untuk melapor ke Polisi. Namun yang bersangkutan tidak mau , takut, dan ingin segera pulang ke tanah air.
Erwiana direkrut oleh PJTKI PT. GRAHA AYU KARSA. Ejensi di Hong Kong, CHANS ASIA RECRUITMENT, telah mencarikan majikan dan bekerja sejak delapan bulan yang lalu pada keluarga LAW WAN TUNG beralamatkan : FLAT J 38/F Block 5, Beverly Garden I, Tong Ming Street , Tsueng Kwan O Kowloon, Hong Kong.
Dari pihak pemerintah, KJRI Hong Kong , mengatakan bahwa Konsul Chalief Akbar Tjandradiningrat telah mengetahui kasus ini, telah mendapatkan data-datanya dan menugaskan pejabat terkait untuk mendalami dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Berbagai dukungan, doa, dan pembelaan untuk keadilan Erwiana terus dilancarkan diberbagai situs media dan jejaring sosial. (Ida Kediri/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
Keterangan Foto: Erwiana saat berada di bandara CHEK LAP KOK Hong Kong (Dok. Bunga Chacha) dan Erwiana saat tiba di rumah (Dok. Fendyrahayu).
