DDHK.ORG — Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) memberikan bantuan berupa satu unit laptop kepada Majelis Taklim Indonesia di Macau (Matim). Bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendukung kegiatan belajar komputer para pekerja migran Indonesia di shelter Matim.
“Bantuan itu kami berikan pada tanggal 6 September lalu, untuk keperluan pelatihan komputer pekerja migran Indonesia di Macau yang diselenggarakan oleh Matim,” kata General Manager DDHK, M. Imam Baihaqi.
Pemberian bantuan itu berawal dari permohonan yang disampaikan Ana, Ketua Matim, kepada Imam Baihaqi. “Karena laptop Matim sudah pada rusak, termasuk laptop milik saya dan Mbak Indah (salah satu pengurus Matim), yang sebelumnya juga digunakan untuk belajar komputer teman-teman di shelter,” tutur Ana, Jumat (18/9/2020).
“Dan karena Pandemi Covid-19 ini, sangat sedikit dana yang masuk ke kas Matim. Jadi, saya berinisiatif meminta bantuan kepada DDHK, demi mendukung kegiatan belajar umat,” ujarnya.
Tak berselang lama, permohonan bantuan tersebut bersambut. DDHK pun mengirimkan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk pembelian satu unit laptop oleh Matim.
Ana menyampaikan, kelas komputer di shelter Matim sudah ada sejak tahun 2007. Sejak itu, terhitung sekitar 40 pekerja migran di Macau telah belajar di kelas komputer Matim.
Pada tahun 2015, kelas komputer tersebut sempat berhenti karena para gurunya sudah pulang kampung ke Indonesia. Kemudian, kepengurusan Matim yang dipimpin Ana berinisiasi untuk membuka lagi kelas komputer sejak September 2019.
“Saat ini, ada lima pekerja migran Indonesia yang belajar komputer di shelter Matim, sebab sudah banyak yang pada pulang kampung ke Tanah Air,” kata Ana.
Sejatinya, Matim memiliki tiga pengajar komputer. Yakni, Bu Rustianah, Bu Zeki, dan Bu Nadhifa. Semuanya adalah pekerja migran Indonesia yang bekerja di Macau.
Namun saat ini hanya Bu Rustianah yang mengajar. Sedangkan Bu Zeki sudah pulang ke Indonesia, dan Bu Nadhifa belum aktif kembali. [DDHK News]
