DDHK News, Hong Kong– Sekitar 100 volunteer (relawan) Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) mengikuti pelatihan Thibbun Nabawi, Ahad ( 30/3), di Masjid Ammar Wanchai, bersama Dr. Zaidul Akbar, Ketua Asosiasi Bekam seluruh Indonesia.
Dikatakannya, saat ini kita berada di era teknologi. Dunia kedokteran semakin canggih. Jumlah rumah sakit semakin banyak. Jumlah dokter dan perawat terus bertambah. Industri farmasi semakin berkembang.
“Banyak produk kesehatan yang dikonsumsi umat Islam diproduksi oleh nonmuslim yang dalam proses pembuatannya tidak memperhatikan unsur halalan toyyiban, ” jelasnya.
“Dalam pengobatan secara modern, obat dijadikan prioritas utama daripada pendekatan pola hidup dan pola makan. Maka pelatihan Thibun Nabawi ini sangat diperlukan . Ini merupakan tata cara pengobatan ala Nabi Saw yang sesuai dengan Al-Qurán dan As-Sunah, ” ujarnya.
Dr. Zaidul memaparkan, dalam konsep perobatan Islam yang Total Health Management, manusia memiliki empat kekuatan (vital force) yang terdiri dari spiritual, mental, emosi, dan fisikal.
“Jika mengalami sakit atau gangguan dari empat kekuatan ini, kita bisa mengembalikannya ke kondisi seimbang. Tidak hanya langsung diberi obat, tapi juga melalui pendekatan lainnya, ” terangnya.
Dalam prinsip pengobatan Islam, lanjutnya, kita berserah diri bahwa Allahlah yang menyembuhkan, menggunakan obat yang halal, suci, dan berkhasiat, tidak mencacatkan tubuh dan tidak mengandung unsur syirik.
Dari prinsip tersebut, Dr Zee –panggilan akrab Dr. Zaidul– mengajak volunteer DDHK untuk tidak hanya syiar dakwah, tapi juga kesehatan, agar tercipta keluarga dan masyarakat yang sehat dan kuat sesuai anjuran Nabi.
“Islam sebagai agama yang mencakup berbagai hal baik dunia maupun akhirat senantiasa memberi solusi dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya masalah kesehatan dan pengobatan,: katanya.
Penanggung jawab acara pelatihan, Divisi Layanan Kesehatan Terpadu (LKT), berharap pelatihan ini kian membuat para relawan DDHK dapat memelihara kesehatan, tahu cara pencegahan dan penyembuhan penyakit seusi dengan anjuran Rasulullah, baik untuk pengobatan diri, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Acara pelatihan digelar selama tiga kali pertemuan, yaitu 30 Maret serta 5 dan 6 April 2014. (amy utamy/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
